Pemilik dan Sopir Ambulans Turut Diperiksa Kasus Wartawan Tewas

5 hours ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi turut memeriksa pemilik dan sopir mobil ambulans terkait kasus tewasnya wartawan media online berinisial SW (32) di Hotel D'Paragon Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Pemeriksaan terhadap SF selaku pemilik ambulans dan AS selaku sopir dilakukan di Polda Metro Jaya pada Minggu (6/4) lalu. Keduanya diperiksa sebagai saksi atas laporan yang dilayangkan kuasa hukum korban.

Subadria Nuka selaku kuasa hukum kedua saksi mengatakan pemeriksaan berlangsung kurang lebih empat jam, dari pukul 00.30 WIB hingga 04.30. WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Klien kami) diperiksa sebagai saksi karena kehadiran mereka ke hotel wilayah Jakbar tersebut atas adanya orderan dari seorang wanita yang mengaku teman dekatnya korban," kata Subadria dalam keterangannya, Senin (7/4).

"Dan pada saat perempuan tersebut order ambulans mengaku bahwa jurnalis tersebut sedang sakit lalu diminta dibawa untuk diantarkan ke RS terdekat di bilangan Kebon Jeruk Jakbar," imbuhnya.

Stein Siahaan yang juga kuasa hukum kedua saksi menyebut pesanan terkait mobil ambulans itu masuk melalui chat. Mendapat pesanan itu, kedua saksi kemudian menuju ke hotel untuk melakukan penjemputan.

"Sesampainya klien kami di kamar hotel tersebut ternyata setelah dilihat almarhum sudah tergeletak dan sudah terlihat seperti sudah beberapa jam yang lalu sudah meninggal dunia, pada saat di hotel perempuan tersebut mengaku bahwa dia adalah temannya," tutur Stein.

Sebelumnya, wartawan media online berinisial SW (32) yang ditemukan tewas di Hotel D'Paragon Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Jumat (4/4) malam.

Kuasa hukum korban, Rogate Oktoberius Halawa menduga kliennya merupakan korban kekerasan berujung pembunuhan. Ia pun telah melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya dan teregister dengan nomor LP/B/2261/IV/2025/SPKT/Polda Metro Jaya

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan dari hasil autopsi sementara ditemukan indikasi infeksi paru-paru pada korban.

"Berdasarkan hasil autopsi sementara, terdapat indikasi adanya infeksi pada paru-paru (dugaan dokter yaitu penyakit TBC)," kata Ade Ary dalam keterangannya, Minggu (6/4).

Dugaan itu muncul lantaran ditemukan perlengketan hebat paru kanan di dinding dada. Kemudian terdapat perbendungan atau penumpukan cairan pada hampir semua organ tubuh.

Kemudian, juga ditemukan luka lecet pada bibir yang diduga akibat jatuh terbentur lantai. Selain itu, tidak menemukan tanda-tanda kekerasan baik luka jeratan maupun luka sayatan.

Dari hasil pemeriksaan, juga ditemukan lebam pada jenazah korban. Namun, lebam tersebut merupakan lebam khas pada jenazah atau orang meninggal.

"Namun guna memastikan [penyebab kematian] masih harus menunggu hasil pemeriksaan toksikologi dan histopatologi," ucap Ade Ary.

(dis/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |