Pemkot Semarang Minta Lurah Waspadai Longsor di Masa Lebaran

1 day ago 8

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menginstruksikan seluruh lurah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor selama libur Lebaran 2025. Sebab, hujan yang masih turun dapat memicu bencana di wilayah rawan.

Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, menegaskan bahwa kejadian longsor di Kelurahan Karanganyar Gunung, Candisari, harus menjadi pelajaran bagi seluruh jajaran camat, lurah, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

"Ini sering saya katakan ke lurah, kepekaannya tolong ditingkatkan, termasuk Disperkim, begitu ada masuk laporan, jangan main-main dengan rekahan tanah. Kita tidak ingin ada timbul korban, segera antisipasi," kata Iswar saat memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan Rakor Forkopimda Kota Semarang Menjelang Perayaan Idul Fitri 1446 Hijriyah di Ruang Lokakrida lt 8, Gedung Moch Ihsan, Balai Kota Semarang, Jumat (21/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, longsor yang terjadi di Jalan Jangli Raya, Kelurahan Karanganyar Gunung, Candisari pada Kamis (20/3) pagi membuat jalan kampung tersebut tidak bisa dilalui lagi.

Dampak longsor membuat kondisi rumah warga sekitarnya sangat berbahaya sehingga 16 warga terpaksa mengungsi ke tempat lain yang lebih aman.

Untuk mencegah kejadian serupa, lurah diminta melakukan pemetaan wilayah rawan bencana dan segera mengantisipasi jika ditemukan retakan tanah.

Iswar menekankan pentingnya memastikan rumah-rumah di tebing dalam kondisi aman dan menutup rekahan sebelum hujan memperburuk kondisi tanah.

"Antisipasi segera. Jadi pengalaman Karanganyar Gunung, foto sebelum terjadi longsor. Jadi satu minggu sebelum terjadi longsor, saya sudah melihat, ternyata kurang antisipasinya kawan-kawan," jelas dia.

"Rumah-rumah di tebing pastikan tidak ada rekahan. Kalau ada rekahan segera ditutup. Sebab jika kena hujan, meresap ke dalam, kalau tanahnya sudah gembur, enggak lama pasti akan terjadi longsor," ujarnya.

Selain itu, lurah juga diminta memperhatikan saluran air di daerah tebing agar air tidak meresap ke dalam tanah, yang dapat memicu longsor.

"Pastikan air yang ada tidak masuk ke tanah, terutama yang di tebing, pastikan air terbuang di saluran kota dengan baik," ujarnya.

Selain persoalan kerawanan bencana, dalam kesempatan tersebut dibahas berbagai hal yang terkait dengan pelayanan masyarakat selama masa mudik Lebaran.

Seperti ketersediaan pangan, pengendalian harga, stok dan distribusi BBM maupun gas, pembentukan Pospam dan pos pelayanan terpadu, pelayanan kesehatan, pelayanan publik di level kecamatan dan lurah hingga pengendalian sampah.

"Kesiapan Pemkot Semarang bersama lembaga vertikal, semua dalam kondisi siap dan aman. Apalagi ketersediaan pangan kita sudah ok, bahkan ketersediaan pangan kita untuk tujuh bulan ke depan masih cukup untuk masyarakat. Inflasi kita juga stabil. Kita siap menyambut arus mudik Lebaran 2025," ujar Iswar.

(inh)

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |