Pemprov Jateng Gelar Pelatihan Gratis, 99 Persen Lulusan Terserap Industri

9 hours ago 9

Salah satu peserta program pelatihan keterampilan kerja berbasis industri yang digelar oleh Pemprov Jateng | Jatengprov.go.id

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan terus diwujudkan melalui pelatihan keterampilan kerja berbasis industri.

Hasilnya tak main-main, karena sebanyak 99 persen lulusan pelatihan berhasil langsung terserap ke dunia kerja.

Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki (Biptak) milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng menjadi garda terdepan dalam program tersebut. Bertempat di Tambakaji, Ngaliyan, Kota Semarang, balai tersebut membuka pintu lebar-lebar bagi masyarakat ber-KTP Jawa Tengah yang ingin meningkatkan kemampuan kerja secara gratis.

Kepala Biptak, Sri Purwanti, mengungkapkan bahwa pelatihan yang diberikan mencakup keterampilan teknis (hard skill) dan juga pembentukan karakter kerja (soft skill). “Pelatihan di sini gratis. Kita jemput, kita latih selama 20 hari, mendapat makan tiga kali sehari, penginapan, bahan praktik. Di samping hard skill, kita juga memberikan soft skill. Sesudah berlatih selama 20 hari, kita tempatkan di perusahaan,” jelasnya, Jumat (1/8/2025), sebagaimana dilansir dari Jatengprov.go.id.

Program ini menyasar kelompok rentan secara ekonomi. Tak kurang dari 70 persen peserta tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), menunjukkan bahwa pelatihan memang menyasar mereka yang paling membutuhkan.

Pada angkatan ke-7 dan ke-8 untuk pelatihan alas kaki, sebanyak 50 peserta tengah digembleng untuk nantinya ditempatkan di sejumlah pabrik, antara lain di Brebes, Batang, dan Ungaran. Tahun ini ditargetkan ada sekitar 750 peserta, sementara tahun sebelumnya mencapai 1.300 orang, dengan tingkat penyerapan ke industri yang nyaris sempurna.

“Target awal kita hanya 85 persen bisa diterima bekerja. Tapi selama tiga tahun terakhir, realisasinya mencapai 99 persen. Ini tentu jadi bagian penting dalam upaya pengentasan pengangguran di Jateng,” ujar Sri.

Bagi peserta pelatihan seperti Lalita Indriani asal Brebes, program ini menjadi titik terang bagi masa depan keluarganya.

“Saya anak tunggal, jadi saya di sini untuk membantu ekonomi keluarga. Di sini saya memperoleh ilmu, kemudian fasilitas asrama, makan gratis, kemudian sertifikat, dan setelah selesai disalurkan ke pabrik terdekat dengan domisili kita,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan Aska, pemuda asal Kecamatan Bandar, Batang. Ia mengaku bersyukur bisa mengikuti pelatihan tersebut, dan punya harapan besar untuk membenahi kondisi ekonomi keluarganya.

“Saya sulung dari empat bersaudara, jadi setelah bekerja nanti, saya ingin membantu memperbaiki ekonomi keluarga,” ucapnya.

Dengan model pelatihan yang menyatu antara keahlian dan penyaluran kerja, program Pemprov Jateng ini menjadi solusi konkret dan nyata bagi banyak warga yang selama ini hanya menunggu kesempatan—dan kini, mereka sedang bersiap menyongsong masa depan. [*]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |