CNN Indonesia
Jumat, 21 Mar 2025 22:42 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra melaporkan dugaan aksi teror pengiriman kepala babi ke Bareskrim Polri, pada Jumat (21/3) hari ini.
Pelaporan itu dilakukan bersama Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) buntut dugaan teror yang ditujukan kepada wartawan desk politik sekaligus host siniar Bocor Alus Politik Francisca Christy Rosana.
Laporan dugaan teror itu teregister dengan nomor laporan LP/B/153/III/2025/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 21 Maret 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pelaporannya itu, Yestri mengaku menyerahkan bukti rekaman CCTV yang memuat pengirim kepala babi yang dilapisi sterofoam ke kantor Tempo.
"Kita sudah punya CCTV, motornya (kelihatan) udah kita serahkan ke polisi. Rasanya sudah cukup jadi petunjuk itu. Biarlah nanti itu menjadi alat petunjuk buat menelusiri sampai detail dan menemukan pelaku," ujarnya dalam konferensi pers.
Setri mengatakan peristiwa teror seperti ini bukan pertama kali dialami Tempo. Sebelumnya Tempo juga telah berkali-bekali mengalami peristiwa yang hampir serupa.
Kendati demikian, ia enggan berspekulasi lebih jauh ihwal motif pengiriman kepala babi yang baru saja terjadi. Hal itu, kata dia, menjadi wewenang dari pihak kepolisian untuk mengungkap tuntas dugaan intimidasi itu.
"Kita nggak berani berspekulasi, oleh karena nggak berani berspekulasi dan khawatirnya salah, makannya kita serahkan kepada aparat penegak hukum," jelasnya.
"Saya tegaskan bahwa ini bukan semata urusan Tempo. Ini urusan profesi kita senagai wartawan. Sekarang mungkin wartawan Tempo, mungkin besok wartawan dan kawan-kawan yang lain," ujar Setri.
Sebelumnya, paket berisi kepala babi itu dikirim ke Kantor Tempo pada 19 Maret 2025. Paket itu ditujukan kepada Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik.
Paket tersebut diterima satuan pengamanan Tempo pada 19 Maret 2025 pukul 16.15 WIB. Cica baru menerima pada pukul 15.00 pada Kamis, 20 Maret 2025, selepas liputan bersama rekannya, Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran.
Cica kemudian membawa kotak kardus tersebut ke kantor. Hussein yang pertama kali membuka kotak tersebut. Ketika bagian atas kardus dibuka, bau busuk pun tercium hingga diketahui isinya merupakan kepala babi.
Hussein, Cica, serta beberapa wartawan membawa kotak kardus di keluar gedung. Setelah kotak kardus sudah dibuka seluruhnya, tampak kepala babi dalam kondisi kedua telinganya terpotong.
(ugo/tfq/ugo)