Polisi di Medan Dipatsus Buntut Minta Transfer Uang ke Pemotor

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi Lalu Lintas (Polantas) di Medan diduga meminta transfer uang tilang sebesar Rp200 ribu kepada pengendara motor viral di media sosial.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan langsung menyelidikinya dan mendapatkan Bripka HM sebagai oknum dan kini ia tengah menjalani pemeriksaan.

Bripka HM anggota Unit Lantas Polsek Medan Baru itu kini ditempatkan penempatan khusus (Patsus). Bripka HM dipatsus selama 30 hari untuk memudahkan proses pemeriksaan.

"Yang bersangkutan kita Patsus 30 hari, sambil jalan pemeriksaan," kata Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Selasa (13/5).

Sementara itu Gidion membantah Bripka HM menerima transferan uang dari pengendara tersebut. Meski begitu, tindakan Bripka HM yang meminta uang kepada pengendara motor telah menyalahi aturan.

"Dia tidak ada menerima transfer, tidak menerima uang, tapi tetap saja dia menyampaikan (meminta uang) itu sudah salah. Kode etiknya tidak boleh. Pendisiplinan terhadap anggota itu sangat penting," tegasnya.

Diketahui, video yang menyebutkan anggota polisi lalu lintas meminta transfer uang sebesar Rp200 ribu untuk biaya tilang kepada pengendara motor viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Gajah, Kota Medan, Jumat (9/5/2025) malam. Belakangan terungkap anggota polisi tersebut berinisial Bripka HM, anggota Unit Lantas Polsek Medan Baru.

Dalam video itu Bripka HM yang mengenakan seragam lengkap mendapati pengendara motor berbonceng tiga. Dia pun membawa pengendara motor itu ke Polsek Medan Baru.

Kemudian, Bripka HM yang duduk di atas sepeda motornya meminta pengendara tadi agar mentransfer sejumlah uang lewat dompet digital.

(fnr/mik)

[Gambas:Video CNN]