CNN Indonesia
Rabu, 18 Jun 2025 05:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menyelesaikan masalah di Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat.
"Pokoknya kalau kolaborasi, gubernur dan wakil gubernur jakarta dengan siapa saja siap," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/6) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi sebelumnya menyoroti kerusakan infrastruktur di Kecamatan Parung Panjang dan banyak masyarakat terkena infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) karena aktivitas pembangunan di Jakarta dan Tangerang.
Hal itu disoroti Dedi dalam Rapat Gubernur Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama (FKD-MPU) di Jakarta, Selasa (17/6). Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Banten Andra Soni hadir dalam acara itu.
Dedi mengatakan material bahan bangunan dari Parung Panjang memberikan kontribusi terhadap pembangunan DKI Jakarta terhadap pembangunan wilayah Tangerang.
Namun di sisi lain, aktivitas distribusi bahan bangunan itu merusak infrastruktur dan membuat warga kena ISPA.
"Tumbuhlah hotel-hotel, area perumahan mewah yang itu memberikan multiplier efek ekonomi bagi lingkungan, meningkatnya pendapatan pajak daerah. Tetapi Parung Panjang-nya mengalami problem, problemnya apa? infrastrukturnya hancur total, masyarakatnya kena ISPA," kata Dedi.
Dedi mengatakan butuh biaya sekitar Rp1,2 triliun untuk membuat infrastruktur bermutu di Parung Panjang. Ia menyebut Pemprov Jawa Barat secara bertahap akan memperbaiki infrastruktur tersebut.
Namun, Dedi mengatakan perlu dibicarakan solusi dan perbaikan bersama dengan Jakarta dan Tangerang terkait persoalan di Parung Panjang itu.
"Harus ada yang dibicarakan dengan Tangerang dengan DKI, pertumbuhan pembangunan yang terjadi di Jakarta yang melahirkan multiplier efek dan lahirnya orang-orang kaya baru di bidang properti, itu melahirkan kemiskinan dan residu pembangunan penderitaan bagi rakyat Jabar, harus ada recovery yang dilakukan secara bersama," ujarnya.
(yoa/fea)