Presiden Prabowo Luncurkan Danantara Pagi Ini, Sempat Tertunda Tiga Bulan

3 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pagi ini, Senin, 24 Februari 2025. Peresmian badan yang akan mengelola perusahaan-perusahaan BUMN sempat tertunda tiga bulan.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan peluncuran Danantara akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB di Halaman Tengah Istana Kepresidenan Jakarta. "Peluncuran Danantara akan diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto," ujar Yusuf pada Ahad, 23 Februari 2025, dikutip dari keterangan resmi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yusuf mengatakan peluncuran Danantara menandakan era baru dalam pengelolaan investasi negara. "Ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita, yakni visi besar untuk membawa perekonomian Indonesia ke level yang lebih tinggi melalui investasi berkelanjutan dan inklusif," ucap dia.

Dalam pidatonya pada World Governments Summit 2025, Prabowo mengatakan Danantara akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara ke dalam proyek-proyek berdampak tinggi yang berkelanjutan di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain.

Ia mengklaim, menurut evaluasi awal Danantara akan mengelola US$ 900 miliar asset under management (AUM) atau aset dalam pengelolaan. Sementara itu, pendanaan awal atau initial funding Danantara diproyeksi mencapai US$ 20 miliar. 

Pembentukan BPI Danantara masuk dalam revisi Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (UU BUMN) yang disahkan DPR RI pada awal Februari 2025. 

"Kami telah menerima masukan dari akademisi, pakar ekonomi, serta praktisi guna memastikan revisi ini benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara," ujar Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Ermarini dalam Rapat Paripurna DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, 4 Februari 2025.

Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mengatakan badan ini bakal berperan sebagai pengelola aset seluruh perusahaan pelat merah. Selain itu, Danantara punya wewenang untuk mengelola dividen dari BUMN. "Dulu dividen langsung masuk ke Kementerian Keuangan, sekarang langsung masuk ke Danantara," ujarnya kepada Tempo

Nantinya Danantara harus membentuk holding BUMN. Darmadi mengatakan tugas ini bakal dikerjakan bersama dengan Kementerian BUMN. Darmadi juga menyatakan hasil kelolaan holding ini merupakan tanggung jawab perusahaan. Artinya keuntungan maupun kerugian yang dialami bukan termasuk keuntungan maupun kerugian negara. 

Adapun tiga orang dengan latar belakang dunia usaha, yaitu Rosan Roeslani, Pandu Sjahrir, dan Dony Oskaria, santer dikabarkan akan mengepalai badan pengelola perusahaan-perusahaan BUMN itu.

Prabowo sempat mengangkat Muliaman Hadad, eks Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, menjadi Kepala Danantara pada 22 Oktober 2024. Namun, nama-nama lain kini muncul menjadi calon bos BPI Danantara menjelang peluncuran resminya.

Ketika itu, Muliaman Hadad mengatakan, Prabowo akan meluncurkan Danantara pada Kamis, 7 November 2024. Namun, sehari sebelumnya, Muliaman Hadad mengungkapkan bahwa rencana peresmian Danantara batal. Prabowo, kata Muliaman Hadad, meminta dia untuk menyiapkan segalanya secara rapi sebelum diluncurkan, termasuk soal revisi peraturan pemerintah (PP) dan peraturan presiden yang harus diselesaikan.

Namun, Presiden dikabarkan akan merombak jajaran pengurus Danantara. Berdasarkan laporan Tempo berjudul Di Balik Pergantian Bos Danantara: Benarkah Muliaman Hadad Tersingkir? ada tiga nama yang disebut-sebut masuk dalam radar bakal calon petinggi Danantara.

Rosan Roeslani, yang saat ini menjabat Menteri Investasi dan Hilirisasi, disebut akan mengisi jabatan chief executive officer (CEO). Sementara itu, Pandu Satria Sjahrir, pengusaha yang juga keponakan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan, dikabarkan menjadi chief investment officer (CIO). Adapun Dony Oskaria, Wakil Menteri BUMN, disebut sebagai calon chief operating officer (COO).

Posisi CEO lazimnya merupakan jabatan eksekutif tertinggi dalam sebuah badan usaha. Sementara itu, COO dan CIO akan mengendalikan perusahaan induk atau holding yang ada di bawah Danantara. COO akan membawahi holding operasional BUMN sementara CIO membawahi holding investasi BUMN.

Vindry Florentin, Caesar Akbar, dan Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |