Profil dan Harta Kekayaan 5 Calon Dirjen Migas Kementerian ESDM

4 hours ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyaring calon Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) baru. Terdapat lima orang kandidat yang telah mengikuti tahapan wawancara dan asesmen.

“Kami kemarin sudah mewawancarai calon Dirjen Migas. Ada lima orang,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana ketika dijumpai di kantornya, Jakarta, Jumat, 25 April 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun lima kandidat Dirjen Migas Kementerian ESDM meliputi Alimuddin Baso, Julian Ambassadur Shiddiq, Laode Sulaeman, Mirza Mahendra, dan Noor Arifin Muhammad. Lantas, seperti apa profil para kandidat? 

Profil Alimuddin Baso

Melihat akun LinkedIn pribadinya, Alimuddin Baso telah menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian ESDM sejak Maret 1997. Dia merupakan lulusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar pada 1987. 

Sebelum mengikuti seleksi sebagai calon Dirjen Migas, Alimuddin diketahui telah menduduki beberapa posisi strategis, seperti Sekretaris Ditjen Migas pada 2021, Inspektur IV pada Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM pada 2022, dan Inspektur II pada Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM pada 2023. 

Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) yang diunggah di laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alimuddin diketahui mempunyai harta sebesar Rp 4.163.855.072 pada periode 31 Desember 2024. 

Profil Julian Ambassadur Shiddiq

Julian Ambassadur Shiddiq diketahui telah bergabung di Kementerian ESDM pada 2002, dua tahun setelah menamatkan pendidikan Sarjana Geologi di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2000. Dia kini menjabat sebagai Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara (Minerba). 

Sebelumnya, pria kelahiran Bandarlampung pada 3 Juli 1975 itu juga bekerja sebagai Kepala Besar Pengujian Mineral dan Batu Bara di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral Batu Bara (Puslitbang tekMIRA). Selain itu, Julian juga pernah berkarier di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). 

Adapun harta kekayaan pria lulusan magister Petroleum Engineering (2004) dan doktoral Geothermal Engineering (2014) di ITB itu mencapai Rp 4.596.393.316 pada periode 31 Desember 2024. 

Profil Laode Sulaeman

Laode Sulaeman lahir di Nganganaumala, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara pada 25 Mei 1971. Dia kini menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi, Ditjen Migas, Kementerian ESDM sejak 2022. 

Sebelumnya, pria lulusan Magister Teknik Kimia Universitas Indonesia (UI) pada 2002 itu juga sempat mengisi jabatan Kepala Bagian Analisis dan Evaluasi pada Biro Perencanaan, Sekjen Kementerian ESDM. Pada 2017, Laode dilantik menjadi Kepala Subdirektorat Investasi Ketenagalistrikan pada Direktorat Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan. 

Berdasarkan LHKPN yang terakhir kali dilaporkannya ke KPK pada periode 31 Desember 2024, jumlah harta kekayaannya sebesar Rp 2.348.846.350. 

Profil Mirza Mahendra

Mirza Mahendra kini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM. Sebelumnya, dia juga pernah mengisi kursi Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi pada 2024 serta Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi pada 2023. 

Selain itu, Mirza juga sempat berkarier sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Migas serta Kepala Seksi Keselamatan Pekerja dan Umum Hulu Migas. Adapun jumlah kekayaannya pada periode 31 Desember 2024 mencapai Rp 29.715.278.721. 

Profil Noor Arifin Muhammad

Noor Arifin Muhammad kini bekerja sebagai Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi sejak 2024. Sebelumnya, dia juga pernah berkarier sebagai Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi, serta Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Ditjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE). 

Adapun jumlah harta kekayaan Noor yang dilaporkan ke KPK terakhir kali sebesar Rp 5.688.883.222 pada periode 31 Desember 2024. 

Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |