Profil Kepala BKN yang Minta CASN 2024 Kembali Bekerja di Perusahaan Lama

5 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh tengah menjadi perhatian. Pasalnya, dia meminta para calon aparatur sipil negara (CASN) 2024 yang telanjur mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya untuk sementara kembali bekerja di tengah penundaan pengangkatan pegawai.

Zudan meminta instansi pemerintah calon tempat mereka bekerja melakukan pendataan nama-nama calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang telanjur resign. “Instansi mendata, kemudian menghubungi tempat kerjanya yang lama agar bisa mempekerjakan kembali,” katanya dalam rapat koordinasi penyesuaian penetapan nomor induk pegawai (NIP) CPNS dan PPPK, Senin, 10 Maret 2025. Lantas, seperti apa sosok Zudan Arif Fakrulloh? Berikut profilnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Profil Zudan Arif Fakrulloh

Melansir laman resmi BKN Kantor Regional VII, Zudan Arif Fakrulloh lahir di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 24 Agustus 1969. Dia mengawali pendidikan tingginya di Universitas Sebelas Maret (UNS) dan meraih gelar sarjana (S1) Hukum pada 1992. 

Kemudian, dia melanjutkan studi magister (S2) pada jurusan Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro (Undip) dan tamat pada 1995. Setelah itu, dia menempuh pendidikan doktor (S3) Ilmu Hukum di perguruan tinggi negeri (PTN) yang sama dan lulus pada 2001. 

Sebelum berkarier di birokrasi, Zudan dikenal sebagai akademisi serta ahli di bidang hukum administrasi negara dan sosiologi hukum. Dia sempat dianugerahi jabatan guru besar (profesor) termuda dalam komunitas intelektual Ilmu Hukum Indonesia di usia 35 tahun. 

Zudan pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sejak 1 Juli 2015 hingga 15 Maret 2023, Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo pada 28 Oktober 2016 hingga 12 Mei 2017, Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sejak 15 Maret 2023, dan Pj Gubernur Sulawesi Barat periode 12 Mei 2023 hingga 12 Mei 2024. 

Suami dari Ninuk Triyanti itu juga sempat dilantik sebagai Pj Gubernur Sulawesi Selatan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian pada Jumat, 17 Mei 2024. Dia mulai menjabat sebagai Kepala BKN setelah dilantik oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) Rini Widyantini pada Selasa, 7 Januari 2025. 

Harta Kekayaan Zudan Arif Fakrulloh

Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) yang diunggah di laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Zudan pertama kali menyampaikan jumlah hartanya ketika menjabat sebagai Kepala Biro Hukum Sekretariat Jenderal Kemendagri, yaitu sebesar Rp2.781.159.257 pada 9 April 2012. 

Kemudian, dia kembali menyerahkan LHKPN ketika menjadi Dirjen Dukcapil Kemendagri, dengan jumlah harta Rp4.116.776.509 pada 11 April 2016. Pada jabatan yang sama, dia lalu melaporkan total kekayaannya selama lima tahun berturut-turut, meliputi Rp5.392.413.509 pada 31 Desember 2018, Rp5.441.333.615 pada 31 Desember 2019, Rp5.335.457.775 pada 31 Desember 2020, Rp4.777.842.660 pada 31 Desember 2021, dan Rp4.953.476.473 pada 31 Desember 2022. 

Adapun LHKPN terakhir yang dilaporkan Zudan adalah pada Sabtu, 23 Maret 2024 dengan jumlah mencapai Rp5.765.935.108. Berikut rinciannya:

  • Tanah dan bangunan: Rp4.185.358.000.
  • Alat transportasi dan mesin: -
  • Harta bergerak lainnya: Rp832.300.000.
  • Surat berharga: -
  • Kas dan setara kas: Rp1.589.790.793.
  • Harta lainnya: -
  • Utang: Rp841.513.685. 

Dalam LHKPN-nya, Zudan mengaku mempunyai 12 bidang tanah dan/atau bangunan yang diklaim dari hasil sendiri dan warisan. Aset-aset properti tersebut tersebar di Bekasi, Bogor, Sleman, Sukoharjo, dan Magetan, dengan luas mulai dari 120 hingga 1.609 meter persegi. 

Hammam Izzuddin berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |