TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan meninjau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di dua sekolah di Jakarta Timur pada Senin, 3 Februari 2025. Presiden meninjau program MBG di SDN Jati 05 Pagi, Pulogadung, Jakarta Timur sekitar pukul 09.00 WIB. Dia juga meninjau MBG di TK Negeri 02 di daerah itu. Kunjungan itu dilakukan guna memastikan program MBG berjalan dengan baik.
Prabowo berkomitmen terus menyempurnakan program MBG agar dapat menjangkau seluruh anak-anak di Indonesia. “Saya tadi sudah lihat di Jakarta Timur, sudah saya lihat dua sekolah dan saya sudah lihat dapurnya. Ya, saya ucapkan terima kasih ke BGN yang sudah berhasil,” ujar Presiden seperti dikutip dari Antara.
Presiden mengakui masih ada beberapa kendala teknis dalam program MBG, terutama dalam proses lelang pengadaan yang belum sepenuhnya tuntas. Namun dia menyebutkan MBG baru berjalan satu bulan dan merupakan proyek berskala besar yang membutuhkan kerja keras semua pihak. “Ini masalah bisa dikatakan cukup besar. Kolosal mungkin ya. Kita akan beri makan 82 juta anak dalam satu tahun ini, saya kira sudah suatu terobosan,” kata dia.
Prabowo juga memahami masih banyak orang tua, sekolah, dan anak-anak yang belum merasakan manfaat MBG. Namun pemerintah berkomitmen bekerja keras agar MBG dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menggelar diskusi secara virtual dengan pihak yang berkaitan dengan MBG dan mengapresiasi tingginya partisipasi peserta, di mana sekitar 4.000 peserta turut hadir melalui Zoom.
Kepala BGN Ungkap Hasil Sidak MBG oleh Prabowo
Adapun Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkap hasil inspeksi mendadak (sidak) program MBG yang dilakukan Prabowo Subianto ke SD dan TK di Jakarta Timur. “Pak Presiden sangat apresiasi ya, dan kami tidak menyiapkan secara khusus karena betul-betul sidak,” ujar Dadan saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, usai rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Senin malam.
Dia menuturkan Prabowo mulanya menanyakan di mana saja alamat SD yang telah melaksanakan MBG. Kemudian, Presiden meminta data siapa saja yang bertanggung jawab atas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk MBG di wilayah Jakarta.
Dadan mengklaim sidak yang dilakukan Prabowo itu tanpa pendampingan atas permintaan Prabowo sendiri. Dadan menilai kedatangan Prabowo saat sidak sangat alamiah. “Beliau ingin lihat apakah yang diberitakan itu sama dengan kenyataan yang beliau lihat,” kata Dadan menjelaskan alasan sidak.
Dia meneruskan pesan Prabowo mengenai perbaikan dari sejumlah kekurangan. “Saya kira ini kan program baru ya. Jadi semua orang kan harus meningkatkan kualitasnya,” kata Dadan.
BGN Klaim Sudah Ada 730 Ribu Penerima Manfaat MBG
Dalam kesempatan itu, Dadan juga mengungkap jumlah terkini dari penerima manfaat MBG. Menurut dia, jumlah penerima bertambah seiring meningkatnya SPPG sebagai dapur untuk menyiapkan menu MBG. “Hari ini (Senin, 3 Februari) sudah mencakup 245 satuan pelayanan pemenuhan gizi, mencakup 730 ribu penerima manfaat di 34 provinsi,” ujarnya.
Dadan menargetkan 1,5 juta orang akan menikmati MBG pada pertengahan Februari. Hal itu menyusul rencana penambahan sekitar 238 SPPG di bulan yang sama. Dia menuturkan BGN akan menyasar daerah-daerah yang belum tersentuh MBG, seperti Papua dan Papua Tengah.
Dia menyebutkan, dari target penerima manfaat MBG sebesar 82,9 juta orang per 2025, telah tercapai 0,8 persennya. “Kalau nanti pertengahan Februari 1,5 persen, itu berarti kurang 98,5 persen. Itu kan masih banyak peluangnya. Jadi masyarakat enggak usah khawatir akan ketinggalan program ini karena program kami baru 0,8 persen," kata dia.
Dadan mengklaim pemerintah berusaha memaksimalkan program MBG agar menjangkau lebih banyak target sasaran. Salah satu usaha pemerintah adalah mengembangkan jejaring dengan berbagai instansi, termasuk Polri, TNI, Badan Intelijen Negara, serta ormas keagamaan seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Dia pun menyebutkan kerja sama antara pemerintah dan berbagai pihak itu bertujuan mempercepat proses capaian MBG. Saat ini, kata dia, lembaganya akan memastikan penyerapan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 71 triliun untuk MBG tahun ini. Namun dia enggan menjelaskan soal tambahan dana sebesar Rp 100 triliun yang pernah dia usulkan sebelumnya.
Dian Rahma Fika dan Antara berkontribusi pada penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Makan Bergizi Gratis Sasar 5 Juta Santri, PBNU Lakukan Ini