Rekam Jejak Achmad Muchtasyar, Belum Sebulan Jadi Dirjen Migas Sudah Dinonaktifkan Bahlil Lahadalia

6 hours ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menonaktifkan Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Achmad Muchtasyar. Padahal Muchtasyar baru mengemban jabatan kurang dari sebulan sejak diangkat atau per 16 Januari 2025.

Kabar mengenai penonaktifan Achmad Muchtasyar dibenarkan oleh Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung. “Kemarin sore (nonaktif),” kata Yuliot saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Selasa 11 Februari 2025. Meski begitu, ia enggan menjelaskan alasan Achmad Muchtasyar dinonaktifkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rekam Jejak Achmad Muchtasyar

Sebelum menjabat Dirjen Migas, pria yang lahir pada 19 Februari 1973 ini pernah menjabat sebagai Direktur PT Pertamina Gas Negara (PGN) dan Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN. 

Muchtasyar adalah seorang sarjana jebolan Teknik Perminyakan dari Universitas Trisakti dan lulus pada 1997. Ia kemudian melanjutkan studi master di Industrial Engineering University of New Haven, Amerika Serikat dan lulus pada 2000. Seakan banting stir, pada 2020 ia memperoleh gelar magister hukum dari Universitas Bhayangkara Jaya. 

Karier di industri migas Muchtasyar bermula saat ia menduduki posisi Procurement Service Analyst di ExxonMobil pada 2001 hingga 2003. Ia kemudian melanjutkan kariernya di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dari 2003 hingga 2015. Kinerja bagus Muchtasyar membuatnya ditunjuk sebagai Chief Business Development Officer Bakrie Metal Industry selama satu tahun hingga 2016. 

Setelah itu, Muchtasyar memulai kariernya di kementerian dengan menjadi Tenaga Ahli Kementerian Perhubungan pada 2019-2020. Muchtasyar kemudian ditunjuk menjadi Direktur Pengembangan Usaha PT Rekayasa Industri pada 2020. aIa kemudian berhasil menjabat posisi Direktur PT Pertamina Gas Negara (PGN) dari 2021 sampai 2023. 

Kemudian, Muchtasyar mengemban tugas baru sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM per tanggal 16 Januari 2025. Namun, ia kemudian dicopot oleh Bahlil Lahadalia.

Sebelumnya diberitakan Kejagung telah melakukan penggeledahan Kementerian ESDM pada Senin, 10 Februari 2025. Informasi adanya penggeledahan itu dibenarkan oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar.

Kejaksaan Agung menggeledah Kantor Ditjen Migas sejak pukul 11.00 hingga 19.00 WIB pada Senin, 10 Februari 2025. Penggeledahan itu dilakukan di kantor yang beralamat di Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar mengatakan penggeledahan tersebut dilakukan terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina, Sub Holding dan kontraktor kontrak kerja sama. “Kasusnya periode 2018-2023," kata Harli dalam konferensi pers di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin, 10 Februari 2025.

Adapun ruangan yang digeledah yakni ruangan Direktur Pembinaan Usaha Hilir, ruangan Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Dalam penggeledahan tersebut penyidik menyita lima dus dokumen, 15 gawai, 1 laptop dan 4 soft file. Penyidik telah memeriksa 70 orang saksi dan satu ahli terkait keuangan negara.

Meski begitu, Bahlil mengatakan penonaktifkan Dirjen Migas itu adalah urusan internal. "Kalau kemarin kan saya dapat informasi, penggeledahan itu terkait dengan impor crude 2018-2023. Persoalan pergantian itu urusan internal," katanya.

Dani Aswara dan Riri Rahayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |