Ridwan Kamil Soal Pengusutan Korupsi BJB: Insyaallah Saya Tidak Ikut Campur

11 hours ago 15

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat M.Q. Iswara mengungkapkan kondisi terbaru dari mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, usai rumahnya digeledah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Senin lalu, KPK menggeledah rumah Ridwan Kamil (RK) dalam pengusutan dugaan korupsi dana iklan di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB).

Melalui sambungan telepon kepada Iswara, politikus yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan bahwa penggeledahan KPK hanya risiko jabatan. Sebab, dia menjadi gubernur ketika dugaan korupsi itu terjadi. Sebagai Gubernur Jawa Barat, saat itu Ridwan Kamil adalah pemilik saham dan komisaris bank pemerintah daerah tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Beliau menyampaikan bahwa, ‘Insyaallah saya tidak ikut campur masalah tersebut’,” ucap Iswara, menirukan kader Partai Golkar itu, di sela-sela safari Ramadhan Partai Golkar di Ciamis, Jawa Barat, Sabtu, 15 Maret 2025, seperti dikutip dari Antara.

Kepada dia, Ridwan Kamil menyatakan akan kooperatif dengan penyidik KPK. Ridwan akan memenuhi apa pun yang diminta penyidik dalam mengusut dugaan korupsi Bank BJB. Selain itu, menurut Iswara, Ridwan juga mengaku belum mendapatkan surat panggilan dari KPK hingga Jumat, 14 Maret 2025. “Belum. Sampai tadi malam, beliau belum menyampaikan bahwa apakah sudah ada surat panggilan atau belum,” kata dia.

Iswara juga mengungkapkan bahwa saat ini Ridwan Kamil dalam kondisi baik, usai rumahnya yang berlokasi di Jalan Gunung Kencana Mas, Ciumbuleuit, Kota Bandung, digeledah KPK pada Senin, 10 Maret lalu. “Alhamdulillah tadi malam kami berhasil berkomunikasi dengan Pak Ridwan Kamil, kurang lebih pukul 11 malam. Beliau menyampaikan dalam kondisi baik dan ada di Bandung,” ujar Iswara.

Sebelumnya, Ridwan Kamil membenarkan bahwa rumahnya didatangi tim penyidik KPK. Dia pun menyatakan akan bersikap kooperatif dalam pengusutan kasus itu, “Kami selaku warga negara yang baik sangat kooperatif dan sepenuhnya mendukung dan membantu tim KPK secara profesional,” ujar Ridwan dalam keterangan resminya.

Adapun saat ini KPK belum menetapkan status Ridwan Kamil meski telah menggeledah rumahnya dalam pengusutan dugaan korupsi pengadaan iklan di BJB. "Kalau statusnya sampai saat ini beliau ya di dalam perkara ini saksi juga belum, karena belum dipanggil saksi," kata Pelaksana Harian Direktur Penyidikan KPK Budi Sokmo Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025.

Budi mengatakan KPK akan segera memanggil Ridwan Kamil untuk dimintai keterangan terkait dugaan perkara rasuah di Bank BJB tersebut. Tetapi, dia belum bisa memastikan kapan jadwal pemanggilannya.

"Nanti pasti akan kita panggil karena di rumah yang bersangkutan, kita laksanakan penggeledahan dan ada beberapa barang bukti yang kita sita. Tentunya harus kita klarifikasi kepada yang bersangkutan," ujarnya.

Budi juga menjelaskan bahwa rumah pribadi Ridwan Kamil menjadi subjek pertama dari 12 lokasi yang masuk daftar upaya paksa berupa geledah karena dinilai penting dengan pertimbangan teknis penyidikan. Penyidik KPK telah menggeledah sekitar 12 tempat selama tiga hari sejak 10 sampai dengan 13 Maret 2025.

“Memang secara random, keputusan saya selaku kasatgas yang menangani perkara, siapa yang prioritas saya geledah adalah rumah saudara RK karena memang itu yang terpenting,” kata Budi.

Budi menegaskan, dalam melaksanakan upaya geledah, KPK bekerja sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang telah didapat sebelumnya serta prosedur teknis penyidikan yang tidak bisa dijelaskan dengan detail di hadapan publik.

Mutia Yuantisya, Annisa Febiola, Iqbal Tawakal Lazuardi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |