TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Rizky Hanggono bebagi pandangannya tentang perannya sebagai Abimanyu dalam film Rumah untuk Alie. Dalam film garapan sutradara Herwin Novianto itu, ia memerankan seorang ayah yang terjebak dalam lingkaran kemarahan dan luka batin, menjadikan putrinya, Alie (Anantya Kirana), sebagai sasaran perundungan dalam rumah sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengaku peran ini begitu berat, bukan hanya secara teknis, tapi juga emosional.“Peran Abimanyu ini salah satu peran yang cukup personal buat saya. Saya gali, saya peran, saya mainkan, saya tampilkan peran Abimanyu,” kata Rizky dalam konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin, 10 Maret 2025.
Aktor kelahiran 1980 itu menekankan bahwa perundungan bukan hanya menyakiti korban, tapi juga bisa menjadi cerminan dari luka yang lebih dalam. “Buat teman-teman yang nonton, bullying itu efeknya luar biasa,” ujarnya. Namun, yang lebih menohok adalah pesannya kepada laki-laki yang tanpa sadar melukai diri sendiri sebelum melukai orang lain. Bagi Rizky, perundungan bukan hanya persoalan korban dan pelaku, tapi juga soal bagaimana seseorang mengenali dan mengelola luka dalam dirinya.
Luka Lama dalam Rumah untuk Alie
Dalam kesempatan yang sama, aktris Tika Bravani juga berbagi kisahnya saat pertama kali membaca naskah Rumah untuk Alie. Berperan sebagai Gianla, ibu kandung Alie, ia sempat terkejut oleh tema besar film ini. "Pertama saya membaca naskahnya, itu saya memang merasa ini triggering (memicu) sekali,” ujarnya.
Tika teringat kembali dengan pengalaman pribadinya di sekolah, saat perundungan menjadi tindakan yang dianggap wajar. “Saya secara personal pernah dalam kondisi di-bully di sekolah yang menormalisasi bully,” kata dia melanjutkan. Meski perannya dalam film tidak dominan, ia ingin memastikan kehadiran Gianla memberikan dampak besar. “Itulah yang akhirnya kami maksimalkan bersama teman-teman semuanya, kami bekerja sama gimana caranya supaya yang singkat itu menjadi dasar tindakan Alie ketika dewasa,” ucapnya.
Film ini, menurut Tika, bukan hanya soal perundungan, tapi juga pertanyaan moral tentang arti keluarga. “Meskipun ada yang jahat, itu tetap keluarga kamu. Saya enggak tahu itu benar apa salah, tapi sebenarnya kan niat ibunya itu baik,” ucapnya. Ia berharap penonton bisa ikut merenungkan pesan yang disampaikan film ini: apakah perundungan dalam keluarga harus dibiarkan, atau justru dilawan?
Rumah yang Tak Selalu Jadi Tempat Berlindung
Rumah untuk Alie, film produksi Falcon Pictures, diadaptasi dari novel best seller karya Lenn Liu yang terbit pada Februari 2024. Kisah ini berakar dari Alternate Universe (AU) yang ramai di media sosial, terutama TikTok dan X. Film ini mengisahkan Alie, seorang gadis yang tak hanya menanggung kehilangan, tapi juga kebencian dari orang-orang terdekatnya.
Ayah dan kakak-kakaknya menyalahkannya atas kematian sang ibu, menjadikan rumah sebagai tempat penuh caci maki dan luka, baik fisik maupun emosional. Namun, di balik penderitaan itu, Alie tetap menyimpan harapan untuk diterima dan dicintai oleh keluarganya sendiri. Film yang akan tayang di bioskop pada 17 April 2025 ini dibintangi oleh Anantya Kirana, Rizky Hanggono, Tika Bravani, Dito Darmawan, Rafly Altama Putra, Andryan Didi, Faris Fadjar Munggaran, Sheila Kusnadi, dan Ully Triani.