CNN Indonesia
Jumat, 21 Mar 2025 18:02 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Satu mahasiswa yang menjadi korban dalam aksi demo tolak Revisi UU TNI masih menjalani perawatan di RS Pelni, Jakarta.
Sumber CNN Indonesia mengatakan secara total pihaknya menerima enam mahasiswa yang menjadi korban dalam aksi demo tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Muhammad Andriana Saputra, masih dirawat, (kondisi) sadar, di ruang rawat biasa," katanya, Jumat (21/3).
Kemudian, untuk lima mahasiswa lainnya, ada yang meminta dipulangkan dan beberapa lainnya meminta untuk dipindahkan ke rumah sakit lainnya.
Dua mahasiswa atas nama Muahmmad Rafi Raditya dan Muhammad Aidan Ghifari atas permintaan sendiri meminta pindah ke RS UI.
Kemudian, Imam Taufiq Hidayat dan Aliep Maulana Akbar atas permintaannya sendiri meminta untuk dipulangkan.
"Kemudian Daniel, mahasidwa UNES sedang magang DPD, saat mau pulang panik oleh teriakan orang demo dan semprotan air, lalu lari dan tersandung jatuh, jahit luka APS (atas permintaan sendiri) pulang," tuturnya.
Sebelumnya, massa mahasiswa dan masyarakat sipil menilai pembahasan RUU TNI dinilai tidak transparan dan buru-buru. Selain itu, warga menilai RUU TNI ini menjadi pintu masuk bangkitnya dwifungsi angkatan bersenjata.
Namun, pemerintah dan DPR tetap mengesahkannya dalam rapat paripurna ke-15 masa sidang II 2024-2025 pada Kamis (20/3) pagi.
RUU TNI memuat sejumlah pasal perubahan sejak dibahas DPR dua pekan lalu. Namun, ada tiga pasal yang disorot, yakni Pasal 7 terkait tugas dan fungsi baru TNI dalam operasi selain perang (OMSP).
Kedua, ada Pasal 47 terkait penempatan prajurit aktif di jabatan sipil. Lewat revisi tersebut, kini ada 14 instansi pemerintah yang bisa ditempati prajurit aktif dari semula 10 instansi sipil.
Ketiga, Pasal 53 terkait perpanjangan usia pensiun TNI. Perpanjangan masa usia pensiun dibagi menjadi tiga klaster antara tamtama dan bintara, perwira menengah, dan perwira tinggi.
(fra/dis/fra)