TIM | CNN Indonesia
Rabu, 26 Mar 2025 13:09 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kemendikdasmen meneken sejumlah perjanjian kerja sama (PKS) dan kesepahaman bersama dengan Kemenaker) dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI)/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terkait dengan peningkatan permintaan tenaga kerja di luar negeri.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, mengungkapkan kerja sama ini merupakan salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, serta memperkuat keterhubungan antara ekosistem pendidikan, dunia industri, dan dunia kerja.
"Melalui kerja sama ini, kita ingin memastikan bahwa lulusan pendidikan vokasi memiliki kompetensi profesional yang sesuai dengan kebutuhan dunia global," kata Menteri Mu'ti di Jakarta, Senin (24/3).
Menteri Mu'ti mengungkapkan, kerja sama yang dilakukan tersebut dapat menjadi proyek rintisan bersama, yakni dengan Kemendikdasmen menyiapkan SDM yang kompeten dan profesional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lainnya, Kemenaker melaksanakan proyek rintisan pengembangan kompetensi dan sertifikasi, semantara itu Kementerian PPMI dapat memfasilitasi penempatan lulusan vokasi yang ingin bekerja di luar negeri.
Pendiri Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Overseas Training Center (OTC) I Wayan Rediyasa, mengungkapkan tujuan utama dalam pembelajaran di LKP adalah menjadikan peserta didik berhasil mengikuti program pembelajaran dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan.
Selain itu, LKP harus terus mencari sekaligus membuka penawaran peluang agar peserta didik berpeluang untuk dapat bekerja di luar negeri.
"Kedua hal ini yang akan menjadi keunggulan LKP," kata Rediyasa.
Sebagai upaya untuk mendorong persiapan Pekerja Migran Indonesia dari SMK, Kemendikdasmen telah melakukan intervensi dalam bentuk Bantuan Pemerintah Penguatan Persiapan Program Magang Luar Negeri Tahun 2024 kepada 113 SMK. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan peserta didik dalam menghadapi tantangan di dunia kerja global.
(asa)