
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Soloraya Trade Tourism & Investment Expo (STTIE) 2025 yang digelar di De Tjolomadoe, Jumat, (01/08/2025). Diwarnai dengan kegiatan one on one investment meeting. Pertemuan investor dengan perwakilan masing-masing wilayah di Soloraya.
Dimana acara ini diikuti oleh DPMPTSP Kabupaten Klaten, DPMPTSP Kota Surakarta, DPMPTSP Kabupaten Boyolali, DPMPTSP Kabupaten Sragen, DPMPTSP Kabupaten Wonogiri, DPMPTSP Kabupaten Karanganyar, DPMPTSP Kabupaten Sukoharjo, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Jateng Agro Berdikari, Pringsewu Resto, Bank Indonesia, PT Kawasan Industri Batang, The Lawu Group, Kawasan Industri Kendal.
Secara bergantian para investor yang hadir mendatangi meja-meja yang telah dijaga oleh masing-masing instansi bersangkutan, untuk melakukan diskusi lebih lanjut.
Ketua Panitia Soloraya Great Sale 2025, Ferry Septha Indriyanto, menjelaskan melalui kegiatan tersebut setiap wilayah di Soloraya diharapkan bisa secara langsung bertemu dengan para investor untuk mempertemukan potensi yang kemudian dapat ditindaklanjuti ke depannya.
“Tentunya dari investor juga akan menanyakan jaminan regulasinya seperti apa dan lainnya. Kita harus memastikan bahwa investor atau uang yang masuk ke kita itu kita jamin ada keuntungan,” ungkapnya.
Ferry menambahkan total ada 11 investor yang hadir dalam acara tersebut. Selain investor dalam negeri, juga ada dari Banglades, Cina, Arab dan Korea.
Menurutnya tantangan ekonomi saat ini tidak bisa hanya dihadapi oleh satu wilayah, namun butuh kolaborasi antarwilayah dalam satu kawasan.
“Tidak bisa lagi tantangan saat ini dihadapi oleh satu kabupaten ataupun satu kota madya. Tidak bisa, kita harus menghadapinya secara bersama-sama. Kata kuncinya penciptaan skala ekonomi, dan program aglomerasi Soloraya sangat berhasil membangun Soloraya Great Sale hingga capaian transaksinya tinggi [Rp10,6 triliun dalam sebulan],” jelasnya.
Sementara itu salah satu peserta one on one investment meeting, yang juga perwakilan dari Kadin Indonesia, Reza Valdo Maspaitella, mengatakan melalui kolaborasi antarwilayah, akan memberikan banyak kesempatan bagi Soloraya untuk menangkap peluang investasi.
“Saya rasa satu inisiatif yang bagus dalam konteks Soloraya ini ya. Dengan ada tujuh wilayah, dan memang kalau kita bicara Solo saja, berarti kan potensi yang kami capture dari Jakarta itu satu tentunya pariwisata,” ujarnya
Selain Solo tentunya daerah-daerah lain juga memiliki potensi yang bisa menjadi andalan dalam satu kawasan.
Dari sisi Kadin Indonesia, dia mengatakan salah satu yang menjadi perhatian adalah terkait investasi daerah. Pada investasi daerah tersebut, hal yang difokuskan adalah membantu percepatan pembangunan ekonomi kabupaten/kota maupun provinsi. Ando
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.