TEMPO.CO, Jakarta - Suplemen sering dijadikan andalan untuk menambah stamina selama Ramadan agar kuat berpuasa seharian, baik suplemen vitamin, mineral, atau nutrisi lain. Namun, sebaiknya konsumsi suplemen disesuaikan dengan kebutuhan, terutama jika Anda mengalami defisiensi vitamin atau zat gizi tertentu.
Konsumsi suplemen memang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan. Namun, jika dilakukan secara berlebihan justru berdampak sebaliknya. Nichole Andrews, pakar gizi dan diet dengan spesialisasi onkologi, menjelaskan lewat video yang diunggah di akun Instagram miliknya, mengenai tren penggunaan suplemen seperti kapsul cuka sari apel, kolagen, kunyit, dan vitamin C untuk meningkatkan kesehatan secara instan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tapi, dosis yang berlebihan bisa lebih banyak menimbulkan bahaya daripada manfaat. Sebagai pakar diet kanker, saya ingin menyampaikan bahwa mengandalkan suplemen untuk kesehatan dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan bahkan meningkatkan risiko kanker dalam beberapa kasus," jelas Andrews lewat Medical Daily edisi 14 Januari 2025.
Menurutnya, makanan utuh harus selalu menjadi pilihan utama memenuhi kebutuhan nutrisi. Ia mengatakan suplemen pada dasarnya diperuntukkan bagi yang tidak dapat memperoleh cukup nutrisi yang dari makanan harian. Penggunaannya pun sebaiknya dengan rekomendasi dokter.
"Saya tidak mengonsumsi suplemen apapun kecuali jika direkomendasikan dokter. Saya mendapatkan semua nutrisi dari makanan. Jangan minum suplemen untuk mengurangi risiko kanker karena sebenarnya suplemen dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko kanker," ungkap Andrews.
Cari Pengganti yang Sehat
Andrews tidak menjelaskan suplemen tertentu yang berkaitan dengan risiko kanker tapi menyebut beberapa yang lebih baik dihindari dan alternatif penggantinya.
Kapsul cuka apel
Kapsul cuka apel kaya antioksidan dan sering disebut manfaatnya dalam upaya penurunan berat badan, refluks asam, dan kolesterol, serta pengaturan kadar gula darah. Namun, Andrews mengingatkan tingkat keasaman kapsul cuka apel yang tinggi dapat menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan. Karena itu, dia merekomendasikan pilihan alami air lemon dan makanan fermentasi seperti kimchi atau asinan kubis yang lebih aman.
Suplemen kolagen
Suplemen kolagen populer karena potensinya dalam membangun massa otot, mencegah tulang keropos, meningkatkan kesehatan kulit, hingga meredakan nyeri. Andrews mengingatkan suplemen kolagen tidak perlu kecuali bagi yang memang kekurangan dan asupan kolagen yang berlebihan dapat mengganggu penyerapan nutrisi. Ia pun menyarankan konsumsi makanan kaya kolagen seperti daging ayam, ikan, telur, serta jeruk dan buah beri yang kaya vitamin C dalam pola makan harian sebagai alternatif.
Suplemen kunyit
Suplemen kunyit memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti mengurangi peradangan dan membantu memperbaiki metabolisme. Namun, konsumsi suplemen ini dalam dosis tinggi dapat menyebabkan iritasi lambung dan mempengaruhi fungsi hati. Sebagai alternatif yang lebih sehat, Andrews menyarankan mengonsumsi makanan yang dibumbui dengan kunyit dan memilih lemak sehat seperti minyak zaitun atau santan untuk meningkatkan penyerapannya.
Vitamin C
Suplemen vitamin C diklaim bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Banyak orang minum suplemen vitamin C untuk menangkal virus flu. Namun, minum suplemen vitamin C melebihi 200 persen dari nilai kebutuhan harian berisiko menyebabkan batu ginjal dan masalah pencernaan. Andrews menyarankan jeruk, stroberi, paprika, dan brokoli sebagai pilihan untuk mendapatkan asupan vitamin C secara alami dan seimbang.