TEMPO.CO, Jakarta - Babymoon adalah bulan madu yang dilakukan calon ibu dan ayah sambil menyambut kelahiran bayi mereka. Liburan menjelang bersalin ini bisa menjadi pilihan untuk terhubung kembali dengan pasangan sebelum menjadi orang tua. Dilansir dari USA Today, babymoon bisa membantu calon orang tua untuk bersantai, menghabiskan waktu istimewa bersama pasangan, serta saling mendekatkan diri sembari menanti buah hati.
Aktivitas itu sedang dipertimbangkan oleh beberapa orang, berdasarkan penelusuran Google untuk bulan madu meningkat sebesar 34 persen pada Desember 2024, Januari, dan Februari 2025 dibandingkan September, Oktober, serta November 2024. “Babymoon adalah saat yang tepat bagi Anda dan pasangan untuk sekadar bersantai, merayakan satu sama lain, dan bersemangat menghadapi fase kehidupan berikutnya,” kata Mica Sangiacomo, penasihat perjalanan di Fora Travel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbeda dari bulan madu setelah pesta pernikahan, babymoon harus mempertimbangkan banyak hal untuk antisipasi berbagai kemungkinan. Sangiacomo menyarankan untuk memilih daerah yang dekat dari rumah serta dapat ditempuh dengan berkendara. Untuk pergi ke tempat lebih jauh, pelancong harus menyesuaikan pada usia kehamilan, bisa saja Anda tidak diperbolehkan menggunakan pesawat atau naik kapal pesiar.
Menukil informasi dari CNA Lifestyle, Dr. Goh Shen Li seorang dokter kandungan dan ginekolog Klinik Wanita SL Goh, mengatakan waktu terbaik juga teraman untuk perjalanan adalah trimester kedua atau minggu ke-14 hingga ke-28 kehamilan. Di waktu tersebut, umumnya calon ibu merasa nyaman secara fisik karena kendala di trimester tiga belum terjadi.
Sebagai bentuk persiapan terhadap hal-hal di luar prediksi, pilihlah akomodasi atau destinasi wisata yang memiliki akses mudah ke perawatan medis atau rumah sakit. Kemudian untuk kenyamanan, cari hotel ramah terhadap ibu hamil dengan fasilitas seperti spa prenatal dan kolam air hangat. Buat liburan menjadi menyenangkan juga jauh dari stress agar tujuan dari babymoon bisa terwujud
Tips perjalanan babymoon
Apabila ingin pergi bulan madu, sebaiknya direncanakan dari beberapa bulan sejak awal kehamilan. Lalu, konsultasikan bersama dokter kandungan mengenai aman atau tidaknya perjalanan tersebut. Cari tahu virus atau penyakit yang sedang merebak, lalu pertimbangkan potensi risiko kesehatan di setiap destinasi. Tidak hanya itu, Bawa air beserta makanan ringan untuk dimakan dalam perjalanan agar menghemat pengeluaran.
Selanjutnya, jika datang ke suatu lokasi mengharuskan banyak berjalan kaki, pelanncong dianjurkan menggunakan layanan transportasi sesuai kebutuhan dan jangan terlalu memaksakan diri. Kemudian, penerbangan sebaiknya tidak lebih dari empat jam karena berisiko terjadi trombosis vena dalam. Tapi, jika tujuan wisata membutuhkan waktu lama, pilih perjalanan udara tidak langsung.
Hindari area yang menimbulkan masalah kebersihan makanan atau air, nikmati masakan hangat dan gunakan air kemasan untuk minum atau gosok gigi. Selanjutnya, tidak memilih wilayah dataran tinggi, sebab tekanan udara rendah membuat oksigen lebih sedikit sehingga menyebabkan hipoksia sampai preeklamsia.
Selain membawa perlengkapan penting, bawa obat-obatan seperti vitamin, obat masuk angin, demam, diare, atau gangguan perencanaan yang aman untuk calon ibu serta direkomendasikan oleh dokter. Jangan lupa membawa surat keterangan dokter dan catatan tanggal persalinan untuk berjaga-jaga apabila terjadi keadaan darurat medis.
Karena berbeda dari honeymoon biasa, aktivitas selama liburan juga dibatasi. Sebab itu, dianjurkan melakukan kegiatan yoga prenatal, berjalan-jalan di pantai, atau pergi ke spa. Ibu hamil harus menghindari pendakian tanpa istirahat, olahraga air seperti jet ski, wakeboarding, serta menyelam.
NIA NUR FADILLAH | USA TODAY | CNA