TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Ahad 9 Maret 2025 diawali oleh seorang aktivis pendukung Palestina ditangkap kepolisian Inggris setelah memanjat Big Ben untuk mengibarkan bendera Palestina.
Sementara di urutan kedua, sebuah survei yang dilakukan Ipsos di Inggris mengungkap jumlah warga Inggris yang menilai Perdana Menteri Keir Starmer telah melakukan tugas dengan baik, meningkat. Starmer telah meningkatkan peran diplomasinya dalam mengatasi perang Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara di urutan ketiga, serangan balas dendam faksi pemberontak telah menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk ratusan kaum Alawite, menyusul dinamika kekuasaan di Suriah yang berubah drastis. Kekerasan tersebut merupakan salah satu yang paling mematikan sejak konflik Suriah dimulai 14 tahun lalu.
Berikut berita Top 3 Dunia selengkapnya.
1. Pria Nekat Kibarkan Bendera Palestina di Menara Big Ben London
Seorang aktivis pendukung Palestina ditangkap kepolisian Inggris pada Minggu, 9 Maret 202. Pria yang tak disebutkan namanya itu ditangkap setelah memanjat jam raksasa di kota London, Big Ben yang berada di kompleks Parlemen Inggris. Ia berada di Menara Elizabeth itu selama 16 jam untuk mengibarkan bendera Palestina pada Sabtu, 8 Maret 2025.
Saat melakukan aksinya itu, ia meneriakan kata-kata "bebaskan Palestina." Aksi berlangsung dari Sabtu pagi hingga malam hari. Aksi dramatis ini menyebabkan Westminster Bridge ditutup dan tur di gedung parlemen dibatalkan.
"Kami mengerahkan tim spesialis dan bekerja sama dengan Brigade Pemadam Kebakaran London untuk menyelesaikan situasi dengan risiko minimal," ujar juru bicara Kepolisian Metropolitan seperti dilansir dari Reuters.
Baca berita selengkapnya di sini
2. Survei: Dukungan Warga Inggris untuk PM Keir Starmer Naik
Sebuah survei yang dilakukan Ipsos di Inggris mengungkap jumlah warga Inggris yang menilai Perdana Menteri Keir Starmer telah melakukan tugas dengan baik, meningkat. Starmer telah meningkatkan peran diplomasinya dalam mengatasi perang Ukraina.
Sebelumnya Starmer telah bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Washington pada 27 Februari 2025. Dia juga memimpin rapat yang dihadiri Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan para pucuk pimpinan Eropa ada 2 Maret.
Reuters mewartakan Starmer telah memainkan peran, yang di satu sisi mencoba melindungi Inggris dari tarif impor Amerika Serikat, namun sisi lain juga memediasi perang Ukraina.
Baca berita selengkapnya di sini
3. Mengapa Komunitas Alawite di Suriah Dibunuh Usai Bashar Al Assad Tumbang?
Setelah mantan pemimpin Suriah Bashar Al Assad lengser, nasib komunitas Alawite masih belum pasti. Sebelumnya, mereka didukung oleh rezim. Namun, kini kelompok Alawite menghadapi pembalasan dari faksi pemberontak dan populasi Sunni yang menderita di bawah kekuasaan Assad.
Dilansir dari NDTV World, serangan balas dendam faksi pemberontak telah menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk ratusan kaum Alawite, menyusul dinamika kekuasaan di Suriah yang berubah drastis. Kekerasan tersebut merupakan salah satu yang paling mematikan sejak konflik Suriah dimulai 14 tahun lalu.
Baca berita selengkapnya di sini
REUTERS | NDTV