TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah membatalkan pemecatan ratusan pegawai federal yang ditugaskan untuk mengerjakan program senjata nuklir negara, dalam situasi yang telah membuat para pekerja bingung dan para ahli memperingatkan bahwa pemotongan anggaran nagwur oleh Departemen Efisiensi yang dipimpin Elon Musk (DOGE) akan membahayakan masyarakat.
Tiga pejabat AS seperti dikutip Arab News dan Reuters pada Senin 17 Januari 2025 mengatakan hingga 350 karyawan di Administrasi Keamanan Nuklir Nasional (NNSA) tiba-tiba diberhentikan pada Kamis malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa orang kehilangan akses ke email sebelum mereka mengetahui dipecat, dan saat mencoba memasuki kantor mereka pada Jumat pagi ternyata telah ditolak aksesnya. Para pejabat berbicara dengan syarat anonim karena takut akan pembalasan.
Salah satu kantor yang paling parah terkena dampak adalah Pabrik Pantex di dekat Amarillo, Texas, yang mengalami sekitar 30 persen pemotongan. Karyawan tersebut bekerja untuk merakit kembali hulu ledak, salah satu pekerjaan paling sensitif di seluruh perusahaan senjata nuklir, dengan tingkat izin tertinggi.
Ratusan orang yang dilepaskan di NNSA adalah bagian dari pembersihan DOGE di seluruh Departemen Energi AS yang menargetkan sekitar 2.000 karyawan.
"Orang-orang DOGE datang tanpa pengetahuan sama sekali tentang apa yang menjadi tanggung jawab departemen ini," kata Daryl Kimball, direktur eksekutif Asosiasi Kontrol Senjata, merujuk pada tim Departemen Efisiensi Pemerintah Elon Musk. "Mereka tampaknya tidak menyadari bahwa itu sebenarnya departemen senjata nuklir lebih dari Departemen Energi."
Pada Jumat malam, penjabat direktur lembaga itu, Teresa Robbins, mengeluarkan memo yang membatalkan pemecatan untuk semua kecuali 28 dari ratusan anggota staf yang dipecat itu.
"Surat ini berfungsi sebagai pemberitahuan resmi bahwa keputusan pemutusan hubungan kerja yang dikeluarkan kepada Anda pada 13 Februari 2025 telah dibatalkan, efektif segera," kata memo itu.
Laporan dari ketiga pejabat itu bertentangan dengan pernyataan resmi dari Departemen Energi, yang mengatakan kurang dari 50 staf Administrasi Keamanan Nuklir Nasional diberhentikan, menyebut mereka "karyawan masa percobaan" yang "memegang peran administratif dan administrasi."
Namun hal itu dibantah NNSA. Pemecatan itu mendorong seorang staf senior NNSA untuk memposting peringatan dan ajakan untuk bertindak.
"Ini adalah momen penting. Kit harus memutuskan apakah benar-benar berkomitmen untuk memimpin di panggung dunia atau apakah puas dengan merusak sistem yang mengamankan masa depan bangsa," tulis wakil direktur divisi Rob Plonski ke LinkedIn.
"Memangkas tenaga kerja federal yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi ini dapat dilihat sebagai sembrono dan oportunistik yang paling buruk."
Sementara beberapa karyawan Departemen Energi yang dipecat berurusan dengan efisiensi energi dan efek perubahan iklim, masalah yang tidak dipandang sebagai prioritas oleh pemerintahan Trump, banyak lainnya berurusan dengan masalah nuklir, bahkan jika mereka tidak secara langsung mengerjakan program senjata.
Ini termasuk mengelola lokasi limbah radioaktif besar-besaran dan memastikan bahan di sana tidak mencemari masyarakat terdekat.
Itu termasuk Laboratorium Nasional Sungai Savannah di Jackson, Carolina Selatan; Situs Nuklir Hanford di negara bagian Washington, di mana para pekerja mengamankan 177 tangki limbah tingkat tinggi dari pekerjaan situs sebelumnya yang memproduksi plutonium untuk bom atom; dan Reservasi Oak Ridge di Tennessee, situs kontaminasi Superfund di mana sebagian besar pekerjaan awal pada Proyek Manhattan dilakukan, antara lain.
Anggota DPR AS Marcy Kaptur dari Ohio dan Senator AS Patty Murray dari Washington, keduanya dari Demokrat, menyebut pemecatan pekan lalu "benar-benar tidak berperasaan dan berbahaya."
Staf NNSA yang telah dipulihkan tidak semuanya dapat dihubungi setelah mereka dipecat, dan beberapa sedang mempertimbangkan kembali apakah akan kembali bekerja, mengingat ketidakpastian yang diciptakan oleh DOGE.
Banyak pegawai federal yang telah bekerja pada program nuklir negara telah menghabiskan seluruh karir mereka di sana, dan ada gelombang pensiun dalam beberapa tahun terakhir yang menghabiskan pengetahuan institusional selama bertahun-tahun.
Tapi sekarang berada di tengah-tengah upaya modernisasi senjata nuklir besar senilai US$750 miliar — termasuk rudal balistik antarbenua berbasis darat baru, pembom siluman baru, dan hulu ledak baru yang diluncurkan dari kapal selam baru.
Sebagai tanggapan, laboratorium telah secara agresif mempekerjakan ahli nuklir selama beberapa tahun terakhir: Pada 2023, 60 persen tenaga kerja telah berada di sana lima tahun atau kurang.
Edwin Lyman, direktur keselamatan tenaga nuklir di Union of Concerned Scientists, mengatakan pemecatan itu dapat mengganggu kerja sehari-hari badan itu dan menciptakan rasa ketidakstabilan atas program nuklir baik di dalam maupun di luar negeri.
"Saya pikir sinyal kepada musuh AS cukup jelas: melemparkan pengalih ke seluruh aparat keamanan nasional dan menyebabkan kekacauan," katanya. " Itu hanya menguntungkan musuh negara ini."