Unila Investigasi Kematian Mahasiswa Diduga Korban Diksar Mapala

1 day ago 18

Jakarta, CNN Indonesia --

Universitas Lampung (Unila) membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kematian mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) yang diduga mengalami kekerasan saat mengikuti kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan (Mahepel), November 2024 lalu.

"Kasus ini sudah diambil alih oleh pihak Universitas. Rektorat Unila juga sudah bentuk tim investigasi guna mencari kebenaran pada kasus kematian Pratama pada April 2025," kata Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prof Nairobi di Bandarlampung, Senin (2/6).

Dia menjelaskan, Diksar Mahapel dilakukan pada November tahun lalu, diikuti oleh almarhum serta temannya Faris. Setelah kegiatan tersebut Unila mendapat laporan salah satu peserta mengalami gangguan pendengaran, diduga karena mendapat kekerasan dari para senior.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu yang melaporkan adalah Faris melalui orang tuanya. Lalu kami langsung menindaklanjuti dengan mengadakan sidang pimpinan, dan memanggil para pihak terkait termasuk alumni yang ikut dalam kegiatan tersebut sebagai pembina," kata dia.

Nairobi mengungkapkan bahwa saat sidang tersebut para senior Mahapel mengakui ada penyelewengan tindakan dan telah meminta maaf serta bertanggung jawab kepada korban yakni Faris.

"Kami juga memberikan surat pernyataan yang bunyinya, bahwa jika terulang lagi hal seperti maka organisasi ini akan dibekukan. Kami pikir sudah selesai kasus ini," kata dia.

Berselang lima bulan, lanjut dia, baru Pratama meninggal dunia. Kabar duka ini kemudian ramai diberitakan karena disebut terkait dengan Diksar Mahapel yang pernah diikuti almarhum bersama Faris.

"Bulan April kalau tidak salah almarhum Pratama wafat, indikasi adanya tumor otak sehabis operasi. Saat ini saya minta Wakil Dekan datangi ke rumah almarhum. Bila ingin menuntut, silakan. Tetapi saat itu ibunya almarhum tidak ingin menuntut. Ini selesai kami pikir tidak ada masalah," kata dia.

Nairobi berkata pihak kampus masih tetap menunggu langkah dari keluarga almarhum .

"Sambil kami menunggu itu, ternyata ada mahasiswa demo yang menyalahkan orang-orang di Mahapel atas kematian Pratama. Tapi kami belum bersikap karena memang tidak ada bukti yang kuat," kata dia.

Namun begitu, ia pun mengatakan Unila sangat terbuka apabila kasus ini masuk ke ranah kepolisian.

"Kami siap untuk dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Karena kasus ini diduga menghilangkan nyawa, kami siap membantu menjadi saksi dan memanggil mahasiswa yang terlibat dalam hal itu," kata dia.

Kasus kematian mahasiswa Unila yang dikaitkan dengan diksar Mapala juga pernah terjadi pada 2019 lalu. Aga Trias Tahta, mahasiswa FISIP Unila meninggal dunia ketika mengikuti kegiatan diksar Mapala Cakrawala.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung saat itu, Kombes Pol Zahwani Pandra mengatakan diksar digelar pada 25 September sampai 29 September 2019 di Turbin Dusun Cikoak Desa Tanjung Agung, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran.

"Kejadian itu diketahui keluarga tanggal 29 (September) hari Minggu. Saya mendapat laporan ini dari Polres Pesawaran," ujar Zahwani kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Minggu (6/10).

Informasi awal, Aga meninggal dunia usai terpeleset dan jatuh ke jurang kedalaman 15 meter. Belakangan terungkap ada aksi kekerasan yang menyebabkan Aga meninggal dunia dan dua mahasiswa lain terluka.

Dalam kasus Aga ini ada 17 orang panitia kegiatan ditetapkan sebagai terdakwa. Mereka telah menjalani pengadilan dengan vonis beragam mulai dari 10 bulan penjara hingga 18 tahun penjara.

(antara/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |