3 Bandara di NTT Masih Tutup Imbas Erupsi Gunung Lewotobi

2 hours ago 5

CNN Indonesia

Senin, 29 Sep 2025 11:11 WIB

Tiga bandara di Flores, NTT ditutup akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang sudah berlangsung hampir sepekan. Erupsi Gunung Lewotobi buat tiga bandara di NTT ditutup. (AFP/ARNOLD WELIANTO)

Kupang, CNN Indonesia --

Tiga Bandara di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah tutup hampir seminggu imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi dalam sepekan terakhir.

Tiga bandara yang sudah hampir sepekan ditutup tersebut adalah Bandara Gewayantana Larantuka di Flores Timur, Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere di Sikka dan Bandara Wunopito Lewoleba di Kabupaten Lembata.

Pelaksana Tugas (Plt) General Manejer Airnav Kupang, Frisdian Noor Hayati mengatakan penutupan terhadap tiga bandara tersebut sudah berlangsung selama hampir sepekan ini. Dia menyebut penutupan tersebut akibat sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang mengalami erupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Benar akibat sebaran abu vulkanik gunung lewotobi," kata Plt GM Airnav Kupang, Frisdian Noor Hayati kepada CNNIndonesia.com, Senin (29/9).

Dia menjelaskan berdasarkan Notice to AirMan (NOTAM) yang dikeluarkan Airnav Kupang pada Senin (29/9) Bandara Gewayantana di Larantula ditutup mulai pukul 07.21 wita sampai dengan Selasa (30/9) pukul 08.30 wita.

Untuk Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere ditutup mulai Senin (29/9) pukul 07.28 wita hingga Selasa (30/9) pukul 06.00 WITA.

"Wunopito di Lewoleba ditutup mulai 29 Sept 2025 pukul 07.25 WITA s.d 30 Sept 2025 pukul 07.59 WITA. Penutupannya sudah beberapa hari yang lalu," imbuhnya.

Dia mengatakan masa berlaku NoTAM akan diperpanjang setiap hari jika bandara masih harus ditutup.

"NoTAM hanya 1 hari saja, kemudian diperpanjang, 1 hari berlaku lalu diperpanjang. Jadi sudah berhari-hari ditutup," jelas Frisdian.

Terpisah Kepala Unit Penyelenggara Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, di Kabupaten Sikka, Partahian Panjaitan mengatakan penutupan Bandara Frans Seda sudah dilakukan empat hari.

"(Penutupan) sejak 24 September 2025," kata Partahian melalui pesam tertulis.

"Penyebab utama ditutupnya Bandara Frans Seda akibat ruang udara yang terdampak abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki," tambahnya.

Berdasarkan laporan tertulis Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berstatus awas atau level IV. Gunung yang terletak di Kabupaten Flores Timur NTT itu terakhir erupsi pada Senin (29/9) pukul 06.26 wita dengan tinggi semburan abu vulkanik mencapai 1.500 meter di atas puncak.

Petugas PPGA, Yohanes Kolli Sorywutun menyebut saat erupsi kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14.8 milimeter dan durasi selama dua menit 11 detik.

(ely/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |