3 Langkah Dubai Menerapkan Pariwisata Keberlanjutan

3 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Dubai menetapkan standar baru dalam pariwisata keberlanjutan melalui berbagai inisiatif inovatif. Di antaranya Dubai Can, Dubai Sustainable Tourism atau DST Stamp, dan Dubai Reef. Program-program terobosan ini sebagai komitmen Dubai melestarikan sumber daya alam sekaligus meningkatkan pengalaman wisatawan.

Ketiga program tersebut fokus pada tanggung jawab lingkungan di berbagai lini termasuk sektor perhotelan, pengurangan limbah, serta konservasi laut. Dubai Can diluncurkan oleh Hamdan bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum, wakil perdana menteri United of Emirat Arab. Program ini telah berhasil mengurangi penggunaan lebih dari 30 juta botol plastik sekali pakai dalam tiga tahun terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Termasuk program Refill for Life telah menyediakan 15 juta liter air melalui 53 stasiun pengisian ulang, untuk mendukung konsumsi yang berkelanjutan. Program ini terus berkembang dengan adanya stasiun pengisian ulang yang telah dirancang ulang, dilengkapi teknologi canggih, serta memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna. Dengan konsumsi 4 miliar botol plastik setiap tahunnya di UEA, Dubai Can terus mendorong budaya isi ulang untuk mencegah jutaan botol berakhir di tempat pembuangan sampah atau mencemari lautan.

Yousuf Lootah, CEO of Strategy and Corporate Performance DET mengatakan, Dubai Can telah mengurangi konsumsi plastik sekali pakai secara signifikan, mendorong budaya konsumerisme yang lebih bertanggung jawab. "Dengan dukungan yang berkelanjutan, kami tetap berkomitmen untuk mendorong perilaku berkelanjutan dan memperkuat posisi Dubai sebagai tujuan wisata ramah lingkungan terkemuka," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Dubai Reef. Dok. Dubai Economy and Tourism (DET)

Dubai Reef, proyek besar kedua di bawah Dubai Can, merupakan proyek pengembangan terumbu karang buatan terbesar di dunia. Tahap penyebaran Dubai Reef diresmikan pada November 2024 dengan penyebaran 20,000 modul terumbu karang buatan dengan berbagai ukuran di perairan Dubai. Proyek ini bertujuan untuk mendukung upaya pelestarian global dengan meningkatkan keanekaragaman hayati laut, melindungi habitat pesisir dan lautan Dubai, menjaga populasi ikan, dan memperkuat ketahanan ekosistem secara signifikan.

Sedangkan Dubai Sustainble Tourism atau DST Stamp yang memberikan penghargaan kepada 153 hotel atas komitmen mereka terhadap keberlanjutan, meningkat 118 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini menunjukkan semakin besarnya upaya sektor perhotelan Dubai dalam memprioritaskan keberlanjutan, sekaligus memperkuat reputasi Dubai sebagai destinasi ramah lingkungan.

Penilaian hotel dilakukan berdasarkan 19 kriteria keberlanjutan, termasuk efisiensi energi, konservasi air, dan pengelolaan limbah. Sebanyak 18 hotel meraih Gold, termasuk Atlantis The Palm, Jumeirah Al Qasr, dan Grosvenor House, sementara 64 hotel meraih Silver dan 71 hotel meraih Bronze. Evaluasi dilakukan oleh pihak ketiga untuk memastikan hotel-hotel tersebut mematuhi standar keberlanjutan Dubai.

“Meraih penghargaan Gold DST Stamp mencerminkan komitmen kami terhadap perhotelan yang bertanggung jawab dan visi Dubai dalam pariwisata berkelanjutan. Kami akan terus meningkatkan inisiatif ramah lingkungan kami untuk mendukung masa depan kota yang lebih hijau,” ujar Peter Roth, Regional Vice President Madinat Jumeirah dan General Manager Jumeirah Al Qasr.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |