Kecanduan judi online atau judol dapat menjadi masalah karena dapat mempengaruhi kehidupan. Dengan kecanduan judol, maka banyak hal negatif yang dapat terjadi, seperti kesulitan keuangan, hubungan yang gagal, dan kondisi kesehatan mental yang buruk.
Namun, pecandu judi online seringkali tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah serius. Seiring dengan perkembangannya, pecandu judol dapat semakin mengambil risiko yang besar dalam melakukan judol. Untuk itu, maka pecandu judol harus mulai menghentikan kecanduan judol. Berikut cara yang dapat diterapkan.
1. Berdiskusi dengan Ahli Kejiwaan
Menurut Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Diana Savitri Hidayati, menyembuhkan kecanduan judol dapat dilakukan melalui diskusi dengan ahli kejiwaan. Dalam ilmu psikologi, terapi untuk menyembuhkan kecanduan umumnya dilakukan menggunakan pendekatan cognitive behavioral therapy (CBT). CBT merupakan psikoterapi yang menggabungkan dua pendekatan, yakni terapi kognitif dan terapi perilaku. Seorang dengan kecanduan berjudi akan dibenarkan kognitifnya terlebih dahulu dengan diajak berdiskusi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
2. Mengurangi Penggunaan Gawai
Diana juga menjelaskan bahwa upaya mengatasi judol juga perlu memodifikasi tingkah laku agar berhenti bermain judol. Salah satu solusi untuk memodifikasi tingkah laku adalah dengan mengurangi penggunaan gawai dan akses internet yang berkaitan erat dengan judol.
Dengan menghindari gawai, maka seorang pecandu dapat menahan diri untuk tidak mengakses situs judol. Dengan membatasi akses ke situs judol, maka pecandu judol juga dapat menghindari situasi berisiko tinggi yang dapat memicu bermain judol.
Pecandu judol dapat menghindari penggunaan kartu kredit dari gawai hingga mengambil pinjaman dari pinjaman online atau pinjol untuk menekan keinginan judol. Selain itu, menghindari gawai dapat menurunkan rasa kekhawatiran berlebih dari paparan internet berlebihan saat melakukan terapi.
3. Memperkuat Niat Berubah
Saat melakukan terapi, niat untuk berubah menjadi salah satu aspek yang memperlancar proses mengatasi kecanduan judol. Menurut Diana, individu yang bersangkutan harus sadar bahwa dirinya membutuhkan pihak lain untuk membantu lepas dari judol yang merugikan. Dengan memperkuat niat berubah, maka seorang pecandu dapat lebih bersemangat lepas dari judol.
Selain itu, seorang pecandu judol dapat mengalihkan perhatian dari judol dengan menggantinya dengan aktivitas positif, seperti melakukan kembali hobi yang produktif agar keinginan berubah semakin besar saat melangsungkan proses terapi.
4. Mencari Dukungan Keluarga dan Orang Terdekat
Pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman (Unmul) Muhammad Ikbal mengatakan bila pemain judol dapat bergabung dengan orang-orang yang berpikiran positif, bekerja, maupun beraktivitas keseharian sehingga pecandu judol dapat mengubah perilakunya. Dukungan dari keluarga atau orang-orang terdekat sangat penting untuk mencegah perilaku berjudi karena pecandu judol bisa mendapat perhatian yang dibutuhkan untuk memperkuat motivasi lepas dari judol.
5. Mengonsumsi Obat-Obatan
Obat-obatan dalam terapi mengatasi kecanduan judol dapat menjadi solusi yang bisa diterapkan. Menurut Psychology Today, seorang pecandu judol dapat memperoleh manfaat dari antidepresan, penstabil suasana hati, antagonis opioid, atau antagonis narkotik yang dikombinasikan dengan psikoterapi oleh ahli kejiwaan. Namun, konsumsi obat-obatan harus mendapat pengawasan dari ahli kejiwaan yang ikut menangani terapi.
Melynda Dwi Puspita dan Rizki Dew Ayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Pembuktian Judi Online dalam Perkara Pencucian Uang Firman Hertanto