5 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Sebelum Naik Pesawat

7 hours ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Makan dan minum jadi salah satu cara terbaik menghabiskan waktu di bandara sampai jadwal penerbangan tiba. Namun, pelancong perlu berhati-hati memilih makanan dan minuman yang tepat demi kenyamanan selama di pesawat. Salah memilih, penumpang bisa merasa tidak nyaman dan akhirnya terpaksa bolak-balik ke toilet.

Tiga ahli gizi mengungkap rahasia untuk memilih makanan dan minuman di pusat jajanan bandara dengan sehat dan aman. Lima jenis makanan dan minuman ini disarankan tidak dikonsumsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Alkohol

Stephanie Schiff, ahli gizi terdaftar di Rumah Sakit Northwell Huntington, New York, tidak menyarankan mengonsumsi minuman alkohol terlalu banyak karena bisa berisiko. Maskapai penerbangan berhak menolak penumpang yang minum terlalu banyak sampai mabuk. Sedikit alkohol saja dapat menyebabkan dehidrasi dan sering buang air kecil.

"Udara di pesawat sangat kering dan dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat diperburuk dengan minum alkohol," kata Schiff kepada New York Post. "Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan pusing."

2. Minuman berkafein

Sharon Puello, ahli gizi terdaftar di NYC Health + Hospitals/Jacobi, menyarankan untuk menghindari minuman mengandung kafein. Minuman ini bisa menumbulkan konsekuensi yang buruk. “Tidak hanya membuat Anda lebih sering ke kamar mandi, tetapi tergantung pada masing-masing orang, hal itu juga dapat mengakibatkan rasa kantuk yang berulang, yang memengaruhi tingkat energi seseorang setelah mereka mendarat," kata dia. 

Kalaupun ingin minum kopi, minta dibuatkan decaf atau tanpa kafein. 

3. Minuman dari dispenser 

Beberapa restoran di bandara menyediakan minuman dari dispenser. Puello mengatakan, minuman ini berisiko mengandung bakteri karena dispenser biasanya jarang dibersihkan dengan benar. Ditambah lagi, ada gula tambahan yang tidak sebanding dengan kenikmatan sesaat.

Selain itu, minuman dispenser yang biasanya berupa minuman soda dan minuman berkarbonasi dapat menyebabkan kembung. Ini akan menambah ketidaknyamanan selama perjalanan.

4. Kacang-kacangan

Schiff menyarankan untuk menghindari kacang-kacangan maupun sayuran seperti brokoli dan kembang kol. “Makanan ini dapat menyebabkan kembung, yang dapat bertambah parah saat Anda terbang karena perubahan tekanan udara,” katanya. 

5. Makanan kemasan dan makanan siap saji

Banyak pedagang di bandara menjual salad dan roti gulung kemasan siap saji. Ini juga selalu ia hindari. “Saya tidak tahu apakah salad dan buah potong sudah dicuci atau ditangani dengan benar, dan Anda dapat tertular penyakit seperti E. coli atau norovirus.”

Ia juga menjauh dari sushi karena potensi bakteri tumbuh paling cepat antara suhu 40 derajat Fahrenheit dan 140 derajat Fahrenheit, kisaran yang dikenal sebagai zona bahaya.

Samantha Dieras, ahli diet terdaftar dan direktur layanan nutrisi rawat jalan di Rumah Sakit Mount Sinai, menyarankan untuk memperhatikan tanggal kedaluwarsa makanan kemasan yang dijual di bandara. Makanan yang mudah rusak harus dikonsumsi dalam waktu dua jam setelah meninggalkan zona suhu aman, kata Dieras. "Setelah jangka waktu tersebut, bakteri dapat tumbuh," katanya. "Misalnya, jika Anda membeli yogurt, makanlah dalam waktu dua jam. Jika Anda berencana untuk menyetok persediaan untuk di pesawat enam jam dan menunggu hingga jam ke-4, Anda berisiko terkena penyakit bawaan makanan."

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |