Kenapa Jawaban Meta AI Sering Tidak Akurat?

1 month ago 105

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun Meta AI memberikan kenyamanan dan akses langsung bagi penggunanya, hasil yang diberikan sering kali tidak akurat. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor yang melibatkan pengembangan dan keterbatasan teknologi.

Pengembangan Meta AI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meta AI pertama kali diperkenalkan pada September 2023 dan dirancang untuk menjadi asisten virtual yang dapat membantu dalam berbagai hal, mulai dari memberikan informasi cuaca, menulis puisi, hingga menghasilkan gambar. Teknologi ini didasarkan pada model bahasa besar Meta yang dikenal dengan nama Llama.

CEO Meta Mark Zuckerberg menyatakan bahwa mereka percaya Meta AI adalah asisten AI yang paling cerdas yang dapat digunakan secara gratis. “Kami yakin Meta AI sekarang adalah asisten AI terpintar yang dapat Anda gunakan secara bebas,” tulis Mark di Instagram seperti dikutip dari New York Times.

Meskipun Meta berupaya keras untuk mengembangkan AI, namun hasil yang diberikan masih sering mengandung kesalahan besar, terutama dalam menjawab pertanyaan yang kompleks atau mencari informasi yang lebih spesifik.

Keterbatasan Akurasi dan Penyajian Informasi

Salah satu alasan Meta AI tidak selalu akurat adalah karena modelnya belum sepenuhnya terhubung dengan data terbaru atau web. AI ini tidak dapat melakukan pencarian web yang efisien seperti mesin pencari lainnya.

Hal ini menyebabkan jawaban-jawaban yang diberikan bisa sangat keliru, sehingga Meta AI sering memberikan informasi yang tidak relevan atau bahkan salah.

Alasan lain Meta AI sering memberikan jawaban yang tidak akurat adalah cara kerjanya dalam memproses informasi. AI ini didesain untuk mencari pola dalam penggunaan kata dan menghasilkan jawaban berdasarkan data yang telah diprogram sebelumnya.

Namun, chatbot ini masih kesulitan untuk memahami dan menghubungkan konteks yang lebih luas. Misalnya, dalam tes sederhana seperti menghitung jumlah suku kata atau mencari kata dengan syarat tertentu, Meta AI sering memberikan jawaban yang salah atau tidak sesuai.

Selain itu, Meta AI juga memiliki masalah dalam menghasilkan informasi yang valid dan terkini. Ketika diminta untuk mencari sumber-sumber akademis atau artikel berita yang relevan, AI ini cenderung memberikan referensi yang sudah usang atau tidak relevan dengan topik yang diminta.

Dilansir dari CNET, hal ini menyebabkan keterbatasan dalam penggunaannya untuk penelitian atau keperluan yang membutuhkan ketelitian tinggi.

Perbandingan dengan Chatbot Lain

Saat dibandingkan dengan chatbot lain seperti OpenAI ChatGPT, Google Gemini, atau Microsoft Bing AI, Meta AI menunjukkan kekurangan yang signifikan dalam hal akurasi. Meskipun Meta AI sangat mudah diakses melalui platform-platform besar yang dimilikinya, kualitas jawaban yang diberikan tidak bisa diandalkan.

Sebagai contoh, saat mencoba mencari rute penerbangan atau resep makanan, Meta AI justru memberikan informasi yang tidak sesuai dengan permintaan pengguna, atau bahkan menyertakan data fiktif.

Sebaliknya, chatbot seperti Bing AI dan Gemini yang terhubung langsung ke mesin pencari Google dan Microsoft dapat memberikan hasil pencarian yang lebih akurat dan relevan. Hal ini menjadikan mereka lebih efektif dalam melakukan pencarian real-time, sementara Meta AI masih tertinggal.

Meski demikian, Meta AI tetap bisa menjadi alat yang berguna untuk hiburan atau tugas-tugas ringan seperti membuat gambar atau memberi ide kreatif. Namun, untuk pencarian informasi yang lebih mendalam atau tugas-tugas yang memerlukan ketelitian tinggi, lebih baik menggunakan alat pencarian atau chatbot lain yang lebih canggih.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |