8 Siswa di Pamekasan Keracunan MBG, Diduga Dipaksa Ngaku Kekenyangan

2 hours ago 5

Surabaya, CNN Indonesia --

Sebanyak delapan siswa SDN Pasanggar 1, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Peristiwa ini bahkan diwarnai kemunculan dugaan intimidasi kepada anak-anak tersebut.

Kapolsek Pegantenan, Iptu Heri Siswanto, membenarkan adanya laporan siswa muntah-muntah setelah menerima makanan MBG. Ia menyebut kejadian bermula sekitar pukul 09.00 WIB saat jam istirahat pertama, Selasa (16/9) lalu.

"Sebagian siswa setelah makan MBG itu muntah-muntah. Orang tuanya kemudian tidak terima karena anaknya pulang dengan kondisi muntah-muntah, bahkan ada yang menyampaikan kemarahan lewat pesan suara," kata Heri saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (19/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, dari hasil penelusuran awal, terdapat delapan siswa yang mengalami gejala muntah setelah mengonsumsi MBG. Polisi kemudian menindaklanjuti dengan memeriksa dapur penyedia MBG di Desa Pasanggar, termasuk mengambil dua sampel makanan untuk diuji laboratorium.

"Nah, setelah itu anggota kami menelusuri ke dapur MBG di Desa Pasanggar itu. Kemudian ketemulah dengan kepala dapurnya, dengan ahli gizinya, kemudian menyaksikan bagaimana proses daripada pengolahannya produksinya, kemudian juga penyajiannya, terus menunya. Bahkan anggota kami mengamankan sampel dua ompreng (porsi)," ucapnya.

Dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Al- Bukhori Murtajih, Dusun Minian, Desa Pasanggar, Kecamatan Pegantenan, ini menyediakan 1.770 porsi MBG untuk beberapa sekolah di desa tersebut.

Setelah itu beredar lah rekaman video seorang wali murid menyebut muntah-muntah yang dialami anaknya adalah karena kekenyangan, bukan karena keracunan MBG. Heri pun mengatakan pihaknya masih mendalami dugaan intimidasi atau intervensi itu.

"Yang bersangkutan menyatakan gitu loh di dalam video itu, ya menyampaikan menyatakan bahwa anaknya kekenyangan gitu. Menyatakan seperti itu orang tuanya. [Bukan karena keracunan MBG] Ya, seperti itu," ucapnya.

"Kami belum bisa menyimpulkan apa ini ada ada unsur intimidasi atau apa ya, kami masih melakukan pendalaman terus sehingga kami tidak bisa menyimpulkan saat ini," tambahnya.

Meski demikian, pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab pasti anak-anak muntah. Pihak Puskesmas Pegantenan sudah turun memeriksa kondisi siswa, namun hasilnya belum final.

Termasuk pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan. Polisi juga berjanji akan menindaklanjuti jika terbukti ada praktik intimidasi terhadap siswa maupun orang tua.

"Kami belum bisa memastikan apakah ini keracunan, alergi, atau sebab lain. Saat ini masih dugaan. Pemeriksaan terus berjalan dan kami juga sudah meminta keterangan dari kepala dapur serta ahli gizi," katanya.

(frd/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |