Fiersa Besari, seorang musisi dari Bandung termasuk satu dari beberapa kelompok yang mendaki gunung Jayawijaya pada akhir Februari 2025. Nahas, dua pendaki, tewas dalam ekspedisi ke Carstensz Pyramid itu. Meski berbeda operator, dua korban itu dikenal rekan seperjalanan dan kolega Fiersa sesama pendaki.
Fiersa yang juga terkenal dengan proyek Ekspedisi Atap Negeri tersebut selamat. Selain Fiersa, Furky Syahroni, pendaki yang kerap muncul di Atap Negeri juga selamat. Sudah 4 tahun lebih Fiersa dan kawan-kawannya rutin naik gunung. Targetnya mendaki 33 gunung yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Dengan ekspedisi ini, ia ingin menampilkan keindahan alam serta keberagaman budaya di berbagai pelosok Indonesia.
"Ekspedisi Atap Negeri" merupakan serial dokumenter web yang diproduksi langsung oleh Fiersa Besari dan ditayangkan di kanal YouTube miliknya. Trailer pertama dari dokumenter ini dirilis pada tanggal 25 Desember 2019, sedangkan episode perdana mulai tayang pada 2 Februari 2020. Melalui dokumentasi ini, Fiersa ingin memperkenalkan destinasi wisata alam Indonesia, sekaligus menggali lebih dalam identitas budaya yang berakar di setiap daerah yang dikunjunginya.
Dalam perjalanan ini, tim ekspedisi menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kondisi alam yang ekstrem, kendala logistik, hingga hambatan birokrasi. Namun, dengan kreativitas dan semangat pantang menyerah, mereka berhasil mengatasi setiap rintangan. Selain itu, kerja sama dengan masyarakat lokal menjadi kunci penting dalam memperoleh informasi akurat mengenai kondisi alam dan budaya setempat.
Dampak Ekspedisi
Ekspedisi ini disebut-sebut cukup berhasil menarik perhatian masyarakat terhadap pariwisata alam Indonesia terutama dalam kegiatan pendakian gunung. Salah satu dampak nyata dari ekspedisi ini adalah meningkatnya jumlah pengunjung ke Gunung Tilongkabila di Gorontalo setelah episodenya ditayangkan.
Selain mempopulerkan wisata alam, ekspedisi ini juga memperkaya wawasan para pendaki serta membuka peluang kolaborasi antara komunitas pendakian di berbagai daerah. Beberapa komunitas pendaki memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya konservasi lingkungan.
Lebih dari sekadar perjalanan mendaki, ekspedisi ini juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan dan pelestarian budaya Indonesia. Banyak pemerintah daerah yang turut mendukung proyek ini dengan harapan dapat mendorong sektor pariwisata di wilayah masing-masing.
Gunung yang Didaki
Meskipun jumlah pasti gunung yang telah berhasil didaki oleh Fiersa Besari belum disebutkan secara resmi, dokumenter ini menampilkan usahanya dalam mencapai 33 puncak di 33 provinsi. Dilansir dari akun x Fiersa, beberapa gunung yang menjadi bagian dari ekspedisi ini antara lain Gunung Pesagi di Lampung, Gunung Beriun di Kalimantan Timur, Gunung Talamau di Sumatra Barat, Gunung Lawu di Jawa Tengah, Gunung Ciremai di Jawa Barat, serta Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Selain itu, ekspedisi ini juga mencakup pendakian Gunung Maras di Bangka Belitung, Gunung Klabat di Sulawesi Utara, dan Gunung Binaiya di Maluku.
Dengan adanya "Ekspedisi Atap Negeri", Fiersa Besari tidak hanya menghadirkan kisah petualangan yang menantang, tetapi juga membawa pesan tentang persatuan dalam keberagaman di Indonesia. Ekspedisi ini menjadi simbol bagaimana keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih mencintai dan menjaga negeri ini. Melalui dokumentasi yang ia buat, Fiersa telah mengajak lebih banyak orang untuk menghargai dan melestarikan alam serta warisan budaya bangsa.
Carstensz Pyramid, puncak terakhir Ekspedisi Atap Negeri
Dilihat dari beberapa video di akun Youtubenya, Fiersa pernah batal mendaki Carstenz Pyramid. Padahal, ia dan kawan-kawannya sudah mempersiapkan diri sejak lama. Mulai dari rutin berlatih memanjat tebing untuk mengasah keterampilan reppelling dan bergerak di medan bebatuan vertikal hingga persiapan lainnya.
Sekira dua bulan lalu, Fiersa mengunggah video berjudul GUNUNG PUNCAK JAYA (Carstensz) Kegagalan Termahal. Dalam video tersebut, ia menceritakan telah mendaki 32 gunung dari 32 provinsi. Ia menyebut target atap negeri tinggal satu gunung yaitu puncak Carstensz. Fiersa menyebut, puncak tertinggi di Indonesia dan salah satu seven summit dunia itu adalah puncak pamungkas dalam ekspedisi Atap Negeri.
Namun setelah mengeluarkan dana besar, proyek tersebut belum terlaksana. Ia dan rombongan sempat gagal mendaki meski telah tiba di Papua. Hingga akhirnya, pada Februari 2025, Fiersa berhasil mendaki gunung tersebut. Namun sayang, dua rekan sesama pendaki yaitu Lilie Wijayati dan Elsa Laksono tewas dalam perjalanan turun.
Fiersa dan timnya yang turun terlebih dahulu berusaha membantu sebisa mungkin dengan menggunakan radio HT untuk menghubungi mereka. Komunikasi ini dilakukan untuk memastikan kondisi para pendaki yang masih tertahan di tebing dan memberi semangat agar tetap bertahan sampai bantuan datang.
Upaya ini membuahkan hasil, tiga pendaki yang sempat kritis akhirnya berhasil dijemput dan dievakuasi dengan selamat oleh tim penyelamat yang terdiri dari relawan lokal dan internasional pada 1 Maret 2025. Namun, dua pendaki lainnya, Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono, dilaporkan meninggal dunia akibat dugaan gejala acute mountain sickness (AMS) dan hipotermia. Hingga artikel ini ditulis, belum diketahui apakah Lilie dan Elsa masuk dalam ekspedisi Atap Negeri atau tidak.
Ikhsan Reliubun dan Michelle Gabriela berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Kabar Musisi Fiersa Besari dari Lembah Kuning Puncak Carstensz Pyramid