Anggota DPR Kecam BBKSDA Papua Bakar Mahkota Cenderawasih

3 hours ago 11

CNN Indonesia

Kamis, 23 Okt 2025 02:10 WIB

Anggota DPR mengecam BBKSDA Papua yang melakukan pemusnahan mahkota Cenderawasih dengan cara dibakar. Ilustrasi. Anggota DPR Kecam BBKSDA Papua Bakar Mahkota Cenderawasih. (ANTARA FOTO/ERLANGGA BREGAS PRAKOSO).

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota DPR RI dari dapil Papua, Yan Permenas Mandenas, mengecam aksi Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua yang melakukan pemusnahan mahkota Cenderawasih dengan cara dibakar.

Mandenas mengaku mendukung langkah penertiban tersebut, termasuk larangan berburu burung Cenderawasih untuk dijadikan ikat kepala dan mahkota. Namun, dia mengutuk cara yang digunakan.

"Langkah penertiban saya dukung, tapi tidak dibenarkan melakukan penertiban dengan membakar mahkota Cenderawasih," kata Mandenas dalam keterangannya, Rabu (22/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembakaran mahkota Cenderawasih itu dilakukan BBKSDA pada Senin (20/10). Pemusnahan itu dimaksudkan untuk memutus rantai perdagangan ilegal satwa liar dilindungi, termasuk Cenderawasih.

Menurut Mandenas, Cenderawasih merupakan simbol kehormatan dan identitas masyarakat Papua. Mahkota itu, kata dia, memiliki nilai sakral, khususnya bagi masyarakat adat di Papua.

Politikus Partai Gerindra itu mengaku mendukung upaya penertiban. Dia menilai perburuan itu akan mengancam Cenderawasih sebagai satwa endemik Papua yang dilindungi.

"Penertiban itu perlu, tapi tidak dengan cara dibakar. Membakarnya merupakan langkah yang sangat melecehkan adat dan budaya orang asli Papua," kata dia.

Mandenas meminta Kementerian Lingkungan Hidup memberhentikan Kepala BBKSDA Papua sebagai pihak yang bertanggung jawab atas aksi pembakaran itu. Dia mengaku akan mengawal kasus tersebut hingga tuntas.

"Saya minta Kementerian Kehutanan maupun Kementerian Lingkungan Hidup yang menaungi BBKSDA Papua untuk berhentikan kepala balainya," katanya.

"Sebagai perwakilan rakyat Papua di DPR RI, saya akan suarakan ini lebih keras jika tidak diambil langkah-langkah tegas dalam penanganan persoalan ini," imbuh Mandenas.

Sementara itu, Kepala BBKSDA Papua, Johny Santoso Silaban, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Papua atas tindakan pemusnahan mahkota Cenderawasih opset dan mahkota burung cenderawasih.

"Kami menyadari bahwa tindakan tersebut menimbulkan luka dan kekecewaan di hati masyarakat Papua. Dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati, kami menyampaikan permohonan maaf yang tulus," ujar Johny Silaban dalam keterangan resmi, Rabu (22/10).

Ia menegaskan, langkah pemusnahan dilakukan semata-mata untuk menegakkan hukum sekaligus memutus rantai perdagangan ilegal satwa liar dilindungi. Upaya BBKSDA bukan bermaksud melecehkan nilai budaya dan jati diri masyarakat Papua.

"Tindakan ini tidak dimaksudkan untuk mendiskreditkan budaya masyarakat Papua. Justru kami ingin menjaga kelestarian serta kesakralan burung Cenderawasih sebagai simbol identitas masyarakat Papua," ujarnya.

(thr/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |