TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menggelar open house (gelar griya) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 31 Maret 2025, untuk halalbihalal bersama sejumlah tokoh dan pejabat negara, serta masyarakat umum dalam rangka merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.
Antusiasme masyarakat cukup tinggi saat Istana Negara menggelar open house. Pantauan Antara pukul 09.41 terlihat ratusan warga sudah mulai mengantre di Jalan Majapahit depan pintu Kementerian Sekretariat Negara.
Puluhan petugas keamanan dan petugas kesehatan juga terlihat berjaga-jaga untuk mengantisipasi jika ada masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kata Warga tentang Open House Presiden Prabowo Subianto
1. Open House Berbeda dengan era Jokowi
Presiden Prabowo Subianto menyajikan masakan khas Lebaran di halaman Istana Kepresiden. Masakan itu disiapkan khusus untuk masyarakat saat kegiatan gelar griya atau open house pada momentum Idul Fitri 2025.
Warga Pulogebang Jakarta Timur, Fitri Simanjuntak, mengatakan sajian makanan ini berbeda dengan open house di era presiden ketujuh Joko Widodo atau Jokowi. Jokowi, kata Fitri, tidak menyediakan makanan saat menyambut masyarakat. Tahun lalu, misalnya, Jokowi memberikan bungkusan kue untuk dibawa pulang.
"Makanannya enak," kata dia di halaman Istana Kepresiden, Jakarta Pusat, Senin, 31 Maret 2025. Fitri sempat ikut dalam open house ketika Jokowi masih menjabat presiden.
Ida Nurlaila, warga lain, sudah mencoba makanan yang disiapkan pihak Istana Negara di open house 2025. "Enak. Saya sudah kenyang," kata Ida.
2. Minta Mekanisme BHR Ojol Diperbaiki
Selain masyarakat umum, Presiden Prabowo juga mengundang komunitas ojek online dalam acara open house atau gelar griya Idul Fitri 1446, Senin. Novi Ariyanto, salah satu pengemudi ojek online (ojol) dari aplikasi Gojek, duduk di tengah kerumunan. Pria 41 tahun ini ingin menyampaikan harapannya kepada Presiden Prabowo agar memperhatikan kesejahteraan para pengemudi atau driver ojek online. “Saya ingin menyampaikan untuk kesejahteraan saya,” kata dia kepada Tempo di Istana Merdeka.
Tak cuma itu, pria yang berasal dari Jakarta Barat ini juga membawa harapan lain. Ia ingin Presiden Prabowo juga memperbaiki mekanisme pemberian bonus hari raya atau BHR yang lebih berpihak kepada para pengemudi ojek online. Apalagi sebelumnya, beredar adanya pemberitaan pengemudi ojol yang hanya menerima BHR sebesar Rp50 ribu. “Untuk mekanisme BHR tolong diperhatikan lagi,” ujarnya.
3. Kecewa Tak Bisa Jumpa dengan Presiden Prabowo
Sejumlah warga yang mulai pulang mayoritas dari penyandang disabilitas yang memang sebelumnya lebih didahulukan untuk masuk. Salah satu warga penyandang disabilitas bernama Joko saat ditemui menjelaskan kalau dirinya tidak bisa bersalaman dengan Presiden RI. "Namun saya tidak kecewa, senang saja bisa masuk ke Istana," katanya yang datang dari rumahnya di daerah Jakarta Barat, Senin, 31 Maret 2025, dikutip dari Antara.
Berbeda dengan Joko, salah satu warga bernama Inayah (50) yang ditemui mengaku sedikit kecewa karena tidak bisa bertemu dengan Presiden Prabowo. "Sedikit kecewa ya, karena tujuan ke acara ini buat bisa ketemu pak Presiden," katanya.
Inayah yang datang dari Tanjung Barat mengaku sejak pagi telah mengantre untuk bisa bertemu dengan Presiden Prabowo dalam open house kali ini.
4. Bingkisan Khusus
Senada dengan Inayah, warga Kebayoran Lama, Tuni juga sedikit kecewa karena tidak bisa bertemu langsung untuk bersalaman dengan Presiden Prabowo Subianto."Kecewa sih tapi mungkin di dalam juga ramai jadi tidak apa-apa, saya mengerti," ujarnya.
Meski begitu, berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Antara di lapangan, semua masyarakat yang keluar dari istana diberikan bingkisan khusus berupa sejumlah sembako dan beberapa kudapan.