TEMPO.CO, Jakarta - Menjaga tubuh tetap terhidrasi saat berpuasa sangat penting untuk kesehatan dan kelancaran ibadah. Oleh karena itu, Anda wajib mengetahui aturan minum air putih saat puasa agar tidak dehidrasi.
Selama lebih dari 12 jam tubuh tidak mendapatkan asupan cairan. Hal ini bisa meningkatkan risiko dehidrasi, terutama jika cuaca panas atau aktivitas fisik tinggi. Kekurangan asupan air bisa membuat tubuh kehilangan energi untuk menjalankan fungsi normalnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini informasi terkait aturan minum air yang efektif selama puasa, termasuk pola hidrasi yang direkomendasikan.
Aturan Minum Air saat Puasa
Mengutip dari laman p2ptm.kemkes.go.id, Kementerian Kesehatan memberikan aturan minum air putih delapan gelas air per hari selama bulan puasa. Berikut ini pedomannya dimulai dari sahur:
- 1 gelas setelah bangun sahur
- 1 gelas setelah makan sahur
- 1 gelas saat buka puasa
- 1 gelas setelah salat magrib
- 1 gelas setelah makan malam
- 1 gelas setelah salat isya
- 1 gelas setelah salat tarawih
- 1 gelas sebelum tidur
Dengan pengaturan ini, maka tubuh akan tetap terhidrasi dengan baik dan mencegah terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan.
Namun, aturan minum ini perlu disesuaikan lagi berdasarkan kebutuhan. Berikut ini beberapa faktor yang menjadi pertimbangan untuk mengubah total asupan cairan dikutip dari laman Mayo Clinic.
Olahraga
Apabila Anda melakukan aktivitas yang mudah mengeluarkan keringat seperti jogging, nge-gym, atau aktivitas fisik lainnya maka Anda perlu minum lebih banyak air saat sahur untuk mengganti cairan yang hilang.
Lingkungan
Cuaca yang panas juga bisa menyebabkan keringat lebih mudah keluar, sehingga asupan cairan akan cepat berkurang. Pada kondisi ini, Anda bisa menambah cairan yang diminum saat sahur.
Untuk menghidrasi tubuh sebenarnya tidak hanya mengandalkan air saja. Anda bisa mengonsumsi buah dan sayuran yang kaya akan kandungan air untuk memenuhi kebutuhan cairan. Contoh buah dan sayuran yang bisa dikonsumsi seperti semangka, bayam, melon, hingga jeruk.
Ciri Tubuh Terhidrasi dengan Baik
Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting, terutama saat berpuasa. Berikut adalah beberapa ciri tubuh yang terhidrasi dengan baik:
1. Urine Berwarna Jernih atau Kuning Muda
Urine yang berwarna bening atau kuning muda menandakan bahwa tubuh mendapatkan cukup cairan. Sebaliknya, jika urine berwarna kuning tua atau lebih pekat, itu bisa menjadi tanda dehidrasi.
2. Tidak Merasa Haus Berlebihan
Jika tubuh terhidrasi dengan baik, Anda tidak akan merasa haus yang berlebihan. Rasa haus yang ekstrem adalah salah satu tanda awal bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak cairan.
3. Kulit Elastis dan Lembap
Kulit yang terhidrasi dengan baik akan terasa lembut dan elastis. Anda bisa mengetesnya dengan mencubit kulit di punggung tangan, jika kulit cepat kembali ke bentuk semula, berarti tubuh cukup terhidrasi.
4. Tidak Mudah Lelah
Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan dan sulit berkonsentrasi. Jika Anda merasa bugar dan tidak mudah lelah sepanjang hari, itu menandakan bahwa tubuh mendapatkan cukup cairan.
5. Tidak Pusing
Kurangnya cairan dalam tubuh bisa menyebabkan sakit kepala atau pusing. Jika Anda jarang mengalami gejala ini, berarti tubuh Anda mendapatkan hidrasi yang cukup.
6. Bibir dan Mulut Tidak Kering
Bibir dan mulut yang terasa lembap serta tidak pecah-pecah menandakan bahwa tubuh memiliki cukup cairan. Sebaliknya, mulut kering dan bibir pecah-pecah bisa menjadi tanda awal dehidrasi.