Soeharto dan Gus Dur Masuk 10 Tokoh Usulan Pahlawan Nasional

4 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Mira Riyati Kurniasih mengungkap 10 nama yang masuk daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025.

Dari 10 usulan tersebut, empat nama merupakan usulan baru, sementara enam lainnya merupakan pengajuan kembali dari tahun-tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk tahun 2025 sampai dengan saat ini, memang sudah ada proposal yang masuk ke kami, itu ada sepuluh. Empat pengusulan baru, dan enam adalah pengusulan kembali di tahun-tahun sebelumnya," kata Mira Riyati dalam keterangannya di laman resmi Kemensos.

Beberapa tokoh yang kembali diusulkan menjadi pahlawan nasional 2025 yakni Presiden ke-4 RI K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (Jawa Timur), Presiden ke-2 RI Jenderal Soeharto (Jawa Tengah), K.H. Bisri Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan K.H. Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat).

Kemudian, empat nama baru yang diusulkan tahun 2025 ini, yaitu Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Prof. Dr. Midian Sirait (Sumatera Utara), dan K.H. Yusuf Hasim (Jawa Timur).

Di sisi lain, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan nama-nama kandidat Pahlawan Nasional yang telah disepakati Dewan Gelar pada tahun 2024 lalu akan kembali diusulkan pada tahun 2025 ini.

Hal ini dilakukan karena hingga saat ini belum ada keputusan dari Presiden terkait usulan tersebut.

"Karena belum ada catatan apapun dari Presiden tentang usulan yang sudah dibuat oleh Menteri Sosial sebelumnya. Pastinya saya akan memberikan laporan agar pengangkatan gelar tahun ini bisa disertakan dengan tahun sebelumnya, tahun 2024. Jadi ada dua (usulan) bila Presiden berkenan," kata Gus Ipul.

Nama-nama kandidat Pahlawan Nasional yang telah disepakati Dewan Gelar pada 2024 antara lain Andi Makasau, Letjen Bambang Sugeng, Rahma El Yunusiah, Frans Seda, Letkol Muhammad Sroedji, AM Sangaji, Marsekal Rd. Soerjadi Soerjadarma, serta Sultan Muhammad Salahuddin.

Gus Ipul mengatakan pengajuan usulan kandidat pahlawan nasional ini memiliki dasar semangat kerukunan dan kebersamaan.

Semangat tersebut kemudian menjadi pedoman bagi anggota TP2GP yang terdiri dari Staf Ahli, akademisi, budayawan, perwakilan BRIN, TNI, serta Perpustakaan Nasional. Selain lintas unsur sosial, mekanisme pengusulan Pahlawan Nasional juga harus melalui tahapan berjenjang dari tingkat daerah hingga ke pemerintah pusat.

"Jadi memenuhi syarat melalui mekanisme. Ada tanda tangan Bupati, Gubernur, itu baru ke kita. Jadi memang prosesnya dari bawah," kata Mensos Gus Ipul.

Pengusulan calon pahlawan tahun 2025 ini dibatasi sampai 11 April 2025. Setelah tahap verifikasi, dan sidang pleno TP2GP akan menyampaikan rekomendasi usulan calon Pahlawan Nasional dari Menteri Sosial kepada Presiden. Selanjutnya Presiden memilih daftar nama yang diajukan untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

(rzr/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |