TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menyatakan kesiapan mereka untuk berkolaborasi dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam menyinkronkan pembenahan infrastruktur transportasi publik dan lahan parkir di Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo menyampaikan hal tersebut usai menerima Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Balai Kota Jakarta, Senin, 4 Maret 2025. Dalam pertemuan itu, dibahas keinginan PSSI untuk menjadikan JIS sebagai venue rutin bagi pertandingan sepak bola, serta upaya meningkatkan aksesibilitas stadion tersebut bagi masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya hari ini menerima Ketua Umum PSSI dan Sekjen Perbasi. Kami membahas secara khusus mengenai salah satu keinginan PSSI untuk menggunakan JIS secara rutin. Kemudian, saya mendapatkan surat dari Ketua Umum Perbasi Budisatrio Djiwandono yang meminta beberapa nama atlet untuk disetujui memiliki KTP Jakarta, yang nantinya akan disiapkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta,” kata Pramono.
Perbaikan Transportasi dan Parkir
Pramono mengakui masih ada keluhan dari masyarakat mengenai aksesibilitas JIS, terutama terkait transportasi dan parkir. Oleh karena itu, Pemprov Jakarta dan PSSI akan bekerja sama untuk mengatasi kendala tersebut.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan lahan parkir di Ancol, yang dinilai cukup luas, serta penyediaan layanan bus antar-jemput (shuttle bus) dari Ancol menuju JIS.
“Transportasi dan parkir di JIS masih sering menjadi keluhan masyarakat. Karena JIS tidak terlalu jauh dari Ancol, sedangkan Ancol memiliki (lahan) parkir yang mencukupi, akan sangat baik bila terkoneksi dengan baik,” ujar Pramono.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menambahkan bahwa sinkronisasi transportasi publik antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat juga menjadi fokus pembahasan. Rencana tersebut mencakup integrasi layanan LRT Jakarta dan MRT Jakarta agar akses menuju JIS semakin mudah.
“Ini harus menjadi solusi agar pelayanan publik menjadi maksimal. Saya rasa Presiden Prabowo juga sama ingin ada efisiensi yang bisa memaksimalkan pelayanan publik,” kata Erick.
Lebih lanjut, Erick menyoroti pentingnya JIS sebagai alternatif stadion untuk berbagai pertandingan sepak bola nasional, terutama di bulan Juni dan Juli yang memiliki jadwal padat.
“Maka, kita ingin JIS disinkronisasikan dan dimanfaatkan untuk pertandingan. Memang dibutuhkan dua lapangan besar di Jakarta. Tadi Gubernur Pramono sudah memberikan arahan untuk menyinergikan kegiatan tim nasional yang ada di PSSI, seperti yang sudah dilakukan untuk Persija,” kata Erick.
JIS Sebagai Ikon Baru Jakarta
Sebelumnya, dalam kampanye Pilkada, Pramono Anung pernah mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan JIS sebagai ikon baru Jakarta. Ia berharap JIS bisa sejajar dengan stadion-stadion kelas dunia seperti Old Trafford di Manchester atau Stamford Bridge di London.
“Jika akses transportasi menuju ke JIS diperbaiki, maka stadion ini akan menjadi destinasi wisata bagi wisatawan, khususnya pecinta sepak bola,” kata Pramono.
Ia juga menyinggung pengalaman masyarakat yang kesulitan mengakses JIS saat menonton konser besar seperti Dewa 19 dan Bruno Mars. Oleh karena itu, Pemprov DKI menekankan pentingnya peningkatan aksesibilitas stadion.
JIS yang berdiri di atas lahan seluas 26,6 hektare merupakan aset Pemprov DKI sejak 2008 dan dibangun dengan standar internasional. Bangunan ini juga telah meraih sertifikasi bangunan hijau (green building) tingkat platinum dalam fase pengenalan desain.
Dengan adanya kerja sama antara Pemprov DKI dan PSSI, diharapkan JIS dapat menjadi stadion modern yang lebih nyaman bagi masyarakat dan meningkatkan prestasi sepak bola nasional.