Band Sukatani Ungkap Terima Kasih Atas Dukungan Masyarakat, Pastikan dalam Keadaan Aman

9 hours ago 10

TEMPO.CO, Jakarta - Duo punk asal Purbalingga, Sukatani, menyampaikan terima kasih atas dukungan dan solidaritas yang mereka terima dalam beberapa hari terakhir. Dalam unggahan Instagram Story pada Sabtu, 22 Februari 2025, mereka juga memastikan bahwa kondisi mereka kini dalam keadaan baik dan lebih aman.

"Kami dari Sukatani mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan oleh semua pihak selama beberapa hari ini. Kami sangat menghargai solidaritas dari kawan-kawan sehingga membuat kami tetap kuat," tulis Sukatani dalam unggahan tersebut dikutip dari akun resmi @sukatani.band. Tempo telah meminta izin untuk mengutip unggahan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka juga mengonfirmasi bahwa saat ini sudah berada dalam ruang yang lebih aman. Selain itu, mereka mengungkapkan telah mencabut kuasa hukum dari Tomi Gumilang, pengacara dari Sitomgum Law Firm, tanpa merinci alasan di balik keputusan tersebut. 

Sukatani tarik lagu "Bayar, Bayar, Bayar"

Sukatani diduga mengalami represi setelah mengumumkan penarikan lagu mereka berjudul “Bayar, Bayar, Bayar” dari semua platform pemutar musik, termasuk ungkapan permintaan maaf kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Polri.Lagu itu merupakan ekspresi kriti terhadap oknum polisi yang kerap memungut uang atas layanan masyarakat. 

Pengumuman penarikan lagu itu disampaikan di akun media sosial @sukatani.band pada Kamis, 20 Februari 2025. Dalam unggahan itu, dua personel Sukatani, Muhammad Syifa Al Lufti (gitaris) dan Novi Citra Indriyati (vokalis), menyatakan permintaan maafnya kepada Kapolri dan institusi kepolisian.

Dalam video tersebut Syifa dan Novi tampil tanpa memakai topeng seperti yang biasa mereka lakukan. Hal tersebut dianggap tidak biasa, pasalnya mereka selalu tampil dengan topeng karena memilih untuk jadi anonim di publik. 

“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul Bayar Bayar Bayar, yang dalam liriknya (ada kata) bayar polisi yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial,” kata Lutfi dikutip dari Instagram @sukatani.band. Dalam video itu mereka juga meminta agar pengguna media sosial menghapus video atau lagu mereka yang sudah terlanjur tersebar.

Kapolri anggap tak ada masalah dengan lagu Sukatani

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengklaim bahwa tidak ada persoalan terhadap karya Sukatani berjudul "Bayar Bayar Bayar." "Tidak ada masalah, mungkin ada miss, namun sudah diluruskan," kata Listyo Sigit kepada wartawan, Jumat, 21 Februari 25.

Sigit juga menegaskan bahwa Polri tidak pernah anti kritik dan justru memandangnya sebagai masukan untuk evaluasi. "Dalam menerima kritik tentunya kita harus legowo dan yang penting ada perbaikan dan kalau mungkin ada yang tidak sesuai dengan hal-hal yang bisa disampaikan," ujar dia.

Lebih lanjut, ia menbut bahwa Polri terus berbenah dengan memberikan sanksi kepada anggota yang melanggar serta penghargaan kepada mereka yang berprestasi. Hal itu merupakan bagian dari komitmen Polri dalam meningkatkan profesionalisme institusi.

Polda Jawa Tengah Periksa 4 Anggotanya

Polisi memeriksa empat personel Subdit 1 Ditressiber Polda Jawa Tengah buntut dugaan represi kepada band Sukatani. “Perlu ditegaskan bahwa kami menjamin perlindungan dan keamanan dua personel band Sukatani,” dikutip dari pengumuman resmi Polri melalui akun X resmi mereka @Divpropam Polri. 

Dalam unggahan itu dijelaskan, jika pemeriksaan kepada empat personel Kepolisian Polda Jawa Tengah dilakukan oleh Subbidang Pengamanan Internal (Subbidpaminal) Bidang Profesi dan Pengaman (Bidpropam) Polda Jawa Tengah. Masih melalui unggahan akun X Divpropam Polri, polisi memastikan jika ruang kebebasan berekspresi tetap dijaga. “Polri tidak anti kritik dan menerima masukan untuk evaluasi.”

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |