Banjir Bandang Terjang Tapteng: 4 Warga Tewas, Ribuan Rumah Terendam

2 hours ago 8

Jakarta, CNN Indonesia --

Banjir bandang dan tanah longsor menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, imbas hujan badai yang terjadi pada Minggu (23/11) lalu.

Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu mengatakan banjir bandang masih terjadi sampai hari ini.

"Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah yang terletak di kawasan pantai barat Sumatera Utara menghadap Samudera Hindia hujan dan badai sejak hari Minggu malam yang mengakibatkan banjir, banjir bandang dan tanah longsor di berbagai titik lokasi Kabupaten Tapanuli Tengah," kata Masinton ketika dikonfirmasi, Selasa (25/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masinton menyebut longsor yang terjadi di Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis menimbun sejumlah rumah dan empat orang meninggal dunia.

"Longsor dan banjir serta banjir bandang di berbagai lokasi mengakibatkan ribuan rumah terendam," ujarnya.

Masinton memastikan warga terdampak telah dievakuasi ke titik aman. Pemkab Tapanuli Tengah dibantu Basarnas, TNI dan Polri sedang melakukan evakuasi warga ke titik aman.

"Serta menyiapkan bantuan logistik, dapur umum dan layanan kesehatan di lokasi evakuasi warga," katanya.

Info dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang melanda kawasan pantai barat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) selama bulan November hingga bulan Desember 2025.

Sementara itu Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Sumut mencatat 1.902 keluarga terdampak bencana banjir di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Laporan Pusdalops PB Sumut yang diterima di Medan, Senin, menyebutkan banjir diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada 17 hingga 22 November 2025.

Pusdalops PB Sumut mencatat 1.902 keluarga yang tersebar di tujuh kecamatan terdampak banjir tersebut.

Di Kecamatan Kolang tercatat 1.261 keluarga yang tersebar di dua desa terdampak bencana banjir tersebut. Kemudian Kecamatan Sarudik sebanyak 338 keluarga di dua kelurahan dan Kecamatan Pandan 150 keluarga.

Selanjutnya, Kecamatan Lumut 78 keluarga, Kecamatan Barus 65 keluarga, dan Kecamatan Tukka 10 keluarga.

"Akibat kejadian tersebut, sedikitnya delapan kelurahan dan lima desa di wilayah itu terdampak banjir," ujarnya.

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan bahwa data tersebut sifatnya sementara yang diterima Pusdalops PB Sumut atas kejadian bencana banjir.

Ia mengatakan bahwa berbagai upaya penanganan atas kejadian bencana tersebut telah dilakukan pemangku kebijakan terkait.

"Pemerintah setempat telah melakukan koordinasi dan asesmen ke lokasi terdampak, serta melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman," ujarnya.

(fra/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |