TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir sebagai penceramah Kajian Ramadan di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada atau Masjid Kampus UGM, Yogyakarta Senin malam, 3 Maret 2025. Pantauan Tempo, ribuan jamaah yang sebagian besar mahasiswa itu memadati masjid kampus itu sejak pukul 18.30 dan baru berakhir mendekati pukul 22.00 WIB.
Jawaban Anies Bikin Mahasiswa UGM Bergemuruh
Salah satu momen yang membuat jamaah bergemuruh ketika sesi tanya jawab. Seorang mahasiswa kedokteran melemparkan pertanyaan kepada mantan menteri pendidikan itu caranya membentuk keluarga yang siap mendidik dan bisa terus saling belajar soal hidup. Anies awalnya tampak sedikit ragu memberikan jawaban pertanyaan itu. Ia lantas memberikan respons sederhana. "Ya caranya tinggal Anda cari jodoh yang tepat," ujar Anies singkat disambut tawa dan sorai para jamaah terutama kalangan perempuan.
Anies menilai, keluarga menjadi fondasi penting bagi tumbuh kembang seseorang sejak dini. Menurutnya, peran kerjasama orang tua dalam membentuk dan membangun kualitas sumber daya manusia seringkali terabaikan padahal itu justru yang utama, bukan sekolah. "Maka pilihlah pasangan yang sama-sama memiliki kesadaran tentang pendidikan itu," kata dia, "Sehingga di dalam keluarga itu akan ada fokus soal pendidikan, pendidikan ini kunci, peran ibu di rumah itu penting sekali."
Anies lantas mengungkapkan, ketika seorang intelektual memiliki berbagai macam visi maju ke depan, namun dalam keluarganya tak ada yang mendukung, peluangnya besar kemungkinan gagal terwujud. "Meskipun anda punya visi macam macam, tapi kalau di rumah tak ada pasangan yang bisa diajak sama-sama mengeksekusi mimpi-mimpi itu, akan sangat berat," kata Anies.
Mantan calon presiden pada Pemilu 2024 itu lantas berseloroh kepada para mahasiswa itu, agar mulai memikirkan soal pasangan idealnya itu. "Mumpung Anda masih di kampus, maka mulailah mencari pasangan yang peduli dengan pendidikan, ini nasihat serius," kata Anies kembali disambut tawa para jamaah. "Sebab kalau dalam memilih pasangan tidak memasukkan faktor kepedulian pada pendidikan, nanti sesudah menikah Anda jadi punya PR, bagaimana mendidik pasanganmu."
Rangsanan untuk Belajar Dimulai dari Rumah
Suami Fery Farhati itu menuturkan, ia bersyukur tumbuh besar dengan orang tua yang peduli pendidikan. Ia baru menyadari rangsangan seseorang untuk belajar itu ternyata dimulai dari rumah. "Lantas sekarang yang ambil kebijakan pengurangan anggaran pendidikan, apakah salah pendidikan ? Mereka (pengambil kebijakan) sama sekolahnya dengan kami, produk kurikulum Indonesia," ujar Anies.
Seperti diketahui, pemerintahan Prabowo Subianto mengeluarkan kebijakan memangkas anggaran pendidikan. Anggaran pada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dipangkas sebesar Rp 8,03 triliun dan Rp 14,3 triliun pada Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi sebesar 14,3 triliun. Pemangkasan anggaran ini bertujuan untuk mengalokasikannya ke program lain, salah satunya makanan bergizi gratis (MBG).