Benarkah Asam Urat Dipicu oleh Konsumsi Kedelai? Ini Faktanya

6 hours ago 10

TEMPO.CO, Jakarta - Asam urat merupakan salah satu jenis radang sendi yang terjadi akibat penumpukan kadar asam urat tinggi dalam darah.

Menurut Medical News Today, kondisi ini menyebabkan terbentuknya kristal di dalam atau sekitar persendian yang kemudian memicu peradangan, rasa nyeri hebat, dan dalam kasus tertentu dapat menyebabkan kerusakan sendi. Serangan asam urat biasanya muncul tiba-tiba, sering kali di malam hari, dan dapat berlangsung antara satu hingga dua minggu dengan intensitas nyeri paling parah terjadi dalam 24 jam pertama.

Untuk membantu mengelola gejala dan mencegah kambuhnya penyakit ini, pilihan pola makan menjadi salah satu faktor penting. Ini termasuk membatasi konsumsi makanan hewani yang tinggi purin, memperbanyak asupan makanan nabati, serta menerapkan berbagai langkah gaya hidup sehat lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi ini kerap dikaitkan dengan pola makan, termasuk konsumsi makanan tinggi purin yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Salah satu bahan makanan yang sering mendapat perhatian khusus adalah kedelai beserta produk olahannya, seperti tahu, tempe, dan susu kedelai. 

Kedelai Tidak Menyebabkan Asam Urat 

Selama ini, ada kepercayaan umum bahwa penderita asam urat sebaiknya menghindari produk kedelai dan kacang-kacangan karena kandungan purinnya yang tinggi. Namun, penelitian terbaru justru menemukan bahwa konsumsi produk kedelai tidak meningkatkan risiko asam urat, bahkan bagi mereka yang sudah mengidap kondisi ini.

Mengutip dari National University of Singapore (NUS), makanan tinggi purin seperti kerang dan daging diketahui dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah sehingga memicu pembentukan kristal natrium urat di persendian yang menyebabkan rasa nyeri dan peradangan. Meski kedelai juga mengandung purin, hasil penelitian menunjukkan bahwa kedelai tidak menimbulkan efek serupa.

Penemuan ini berasal dari Studi Kesehatan Cina Singapura yang dilakukan oleh NUS Saw Swee Hock School of Public Health. Hasil penelitian tersebut memperkuat temuan dari enam studi sebelumnya di negara lain, seperti Jepang dan Taiwan, yang juga menunjukkan bahwa konsumsi kedelai tidak berkaitan dengan peningkatan kadar asam urat dalam darah.

Selain itu, studi ini juga mengungkapkan bahwa konsumsi daging merah dan unggas berkaitan dengan risiko asam urat yang lebih tinggi. Temuan ini membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut, terutama karena sebelumnya kategori daging jarang dibedakan dalam kaitannya dengan risiko asam urat.

Inti dari penemuan ini adalah bahwa konsumsi produk kedelai tidak meningkatkan risiko asam urat, meskipun kedelai mengandung purin. Sebaliknya, makanan hewani seperti daging merah dan unggas justru berhubungan dengan peningkatan risiko asam urat. Studi ini menegaskan bahwa tidak semua makanan tinggi purin berdampak sama terhadap asam urat. Kedelai termasuk makanan yang aman untuk dikonsumsi penderita asam urat. 

Pemicu Asam Urat dari Makanan

Dilansir dari WebMD, ini beberapa jenis makanan dan minuman dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. 

Daging Merah dan Makanan Laut

Daging merah dan makanan laut sering kali mengandung purin tinggi. Ketika tubuh memecah purin, kadar asam urat dalam darah bisa meningkat. Jenis daging yang perlu dihindari antara lain:

  • Daging merah seperti sapi, domba, dan babi.
  • Daging organ seperti hati, ginjal, dan babat.
  • Daging buruan seperti angsa, bebek, dan sapi muda.

Beberapa jenis makanan laut yang sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan kadar asam urat antara lain:

  • Teri
  • Sarden
  • Kerang
  • Ikan tongkol
  • Trout

Sebagai pengganti daging, protein bisa didapatkan dari produk susu rendah lemak seperti susu skim, keju, dan yogurt. Selain itu, menambah konsumsi kacang-kacangan, kedelai, dan sumber protein nabati lainnya juga sangat disarankan 

Minuman Manis

Soda dan jus yang mengandung gula tambahan, seperti sirup jagung tinggi fruktosa dapat meningkatkan kadar asam urat. Sebagai alternatif, beralih ke air rasa tanpa gula atau soda diet akan menurunkan risiko serangan asam urat. Pastikan juga untuk cukup minum cairan setiap hari dengan target minimal delapan gelas, setidaknya setengahnya adalah air putih. 

Alkohol

Konsumsi alkohol, terutama bir, dapat menghambat kemampuan ginjal untuk mengeluarkan asam urat. Seseorang tidak perlu menghindari alkohol sepenuhnya, tetapi sebaiknya membatasi konsumsinya. Penting juga untuk melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui jumlah yang aman.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |