TEMPO.CO, Jakarta - Bagi banyak orang, secangkir kopi di pagi hari adalah ritual yang tak tergantikan. Baik itu untuk memulai hari atau sebagai penghilang rasa kantuk, kopi memang memiliki daya tarik yang kuat. Termasuk buat salah satu menu sahur di bulan puasa Ramadan.
Namun, tidak sedikit yang merasa efek samping dari minuman ini, terutama bagi mereka yang memiliki masalah dengan asam lambung. Kopi diketahui dapat mempengaruhi sistem pencernaan, dan jika tidak hati-hati, bisa memperburuk gangguan asam lambung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mari kita membahas bagaimana kopi dapat mempengaruhi asam lambung dan bagaimana cara menikmati kopi dengan bijak tanpa memperburuk masalah pencernaan.
Apa Itu Asam Lambung?
Asam lambung adalah cairan yang diproduksi oleh lambung untuk membantu mencerna makanan. Walau berfungsi sebagai bagian dari sistem pencernaan yang normal, produksi asam lambung yang berlebihan atau ketidakseimbangan dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Kondisi seperti gastritis atau peradangan pada lapisan lambung, refluks asam, atau tukak lambung sering terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan atau merusak lapisan pelindung lambung.
Gejala yang umum termasuk rasa terbakar di dada (heartburn), mual, kembung, dan nyeri perut. Meskipun asam lambung berfungsi penting dalam proses pencernaan, tingkat produksinya perlu dijaga agar tidak menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut.
Hubungan Kopi dan Asam Lambung
Banyak penggemar kopi bertanya-tanya apakah kebiasaan mereka mengonsumsi kopi bisa mempengaruhi lambung mereka. Jawabannya adalah ya, kopi memang dapat mempengaruhi asam lambung, terutama karena dua komponen utamanya, yakni kafein dan sifat asam alami yang terkandung dalam kopi.
Kafein adalah stimulan alami yang dapat mempercepat kontraksi otot di saluran pencernaan dan merangsang produksi asam lambung.
Dikutip dari Cleveland Clinic, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat memperburuk gejala gangguan pencernaan, seperti refluks asam dan gastritis.
Selain itu, kopi juga memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi. Kopi dengan tingkat keasaman tinggi, seperti kopi jenis Arabica atau kopi dengan pemanggangan ringan, dapat meningkatkan jumlah asam di lambung dan menyebabkan iritasi pada lapisan perut. Hal ini berpotensi memperburuk kondisi seperti refluks asam atau gastritis bagi sebagian orang yang memiliki masalah pencernaan.
Namun, tidak semua kopi memiliki dampak yang sama. Menurut Healthline, kopi dengan pemanggangan gelap atau kopi cold brew umumnya memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah dibandingkan kopi dengan pemanggangan ringan. Maka, beralih ke jenis kopi yang lebih rendah asam bisa menjadi pilihan aman bagi yang mengalami gangguan lambung.
Secangkir kopi memang dapat memberikan dorongan energi dan meningkatkan mood, tetapi bagi beberapa orang, minuman ini juga dapat memicu masalah pada sistem pencernaan, terutama asam lambung.
Dengan mengetahui hubungan antara kopi dan asam lambung, serta cara mengonsumsinya dengan bijak, Anda masih bisa menikmati kopi tanpa harus khawatir memperburuk kondisi lambung Anda. Jika memiliki masalah asam lambung yang lebih serius, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat bagi kesehatan pencernaan Anda.