BPBD: Warga Lumajang Sempat Panik Akibat Letusan Sekunder Semeru

2 hours ago 8

Luncuran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025). Berdasarkan data PVMBG, Gunung Semeru mengalami erupsi dengan kolom abu setinggi 2.000 meter di atas puncak atau mencapai total ketinggian sekitar 5.676 mdpl dengan amplitudo gempa letusan mencapai 40 mm.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Warga lereng Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sempat panik akibat letusan sekunder Gunung Semeru muncul dari sisa material erupsi sepanjang aliran Sungai Besuk Kobokan dan suara gemuruh terdengar dari permukiman terdekat, Jumat petang. Letusan sekunder terjadi ketika banjir lahar dingin melintasi tumpukan material lava panas dari erupsi sebelumnya di Sungai Regoyo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Reaksi panas dan air memicu semburan asap dan abu yang menutupi jalur Piket Nol yang merupakan akses jalan penghubung penting antara Lumajang dan Malang.

"Getaran letusan itu terekam jelas di seismogram, dengan amplitudo maksimal mencapai 43 milimeter," kata relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Winarno.

Meski situasi menegangkan, lanjut dia, petugas gabungan dari BPBD, relawan, dan aparat setempat bertindak cepat dan terkoordinasi, menutup sementara akses menuju Jembatan Besuk Kobokan atau Jembatan Gladak Perak untuk mencegah risiko kecelakaan karena jarak pandang terbatas.

Masyarakat tetap diimbau waspada karena akses jalan di jembatan masih licin dampak material abu vulkanik dan diguyur hujan, tetapi kendaraan roda dua atau lebih dapat melintas dengan hati-hati sambil mematuhi arahan petugas di lapangan. Letusan sekunder Gunung Semeru menjadi pengingat bahwa meski bencana alam tak terduga, kesiapsiagaan, solidaritas, dan tindakan terukur dapat menjaga keselamatan sekaligus memupuk optimisme warga dalam menghadapi tantangan alam.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru juga mencatat terjadinya getaran banjir lahar hujan pada sore hari selama hampir dua jam, sehingga lahar hujan tersebut mengalir cukup deras di sisa material awan panas yang menyebabkan terjadinya letusan sekunder.

sumber : Antara

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |