TEMPO.CO, Jakarta - Pagelaran teknologi Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona, Spanyol, berlangsung mulai Senin, 3 Maret hingga 6 Maret 2025 menyajikan ponsel flagship mutakhir, di antaranya Google Pixel 9 dengan fitur andalan AI.
Fitur AI alias artificial intelligence kini tengah dicari dan menjadi keunggulan teknologi ponsel di 2025. Di MWC itu Google mengenalkan 2 jajaran ponsel Google Pixel 9 Pro dan Google Pixel 9 Pro XL.
Dikutip dari The Verge, Google Pixel 9 Pro, varian lebih besar Pro XL, dan Pixel 9 standar akhirnya menghadirkan pengalaman ponsel unggulan yang selama ini ingin dicapai Google sejak era tonjolan kamera pelindung dimulai dengan Pixel 6. Ponsel-ponsel ini terasa kokoh, memiliki layar yang cerah, dan kini menampilkan tepi datar. Jika menilai dari segi desain dan kualitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, hal yang berbeda terjadi pada perangkat lunaknya. Beberapa fitur tampak menjanjikan, sebagian lainnya terasa seperti sekadar gimmick, sementara beberapa fitur terlihat kurang matang. Google telah memperkenalkan teknologi AI generatif secara bertahap selama setahun terakhir, tetapi pada perangkat ini, langkah mereka dalam menghadirkan ponsel berbasis AI terasa seperti lompatan besar pertama, meskipun masih penuh ketidakpastian.
Menurut laporan dari GSM Arena, kedua perangkat ini menggunakan layar Super Actua LTPO dengan tingkat kecerahan mencapai 3.000 nits dan refresh rate 120 Hz. Selain itu, layarnya telah dilindungi oleh Gorilla Glass Victus 2 untuk meningkatkan daya tahan. Pixel 9 Pro memiliki layar berukuran 6,3 inci dengan resolusi 1280 x 2856 piksel, sementara Pixel 9 Pro XL hadir dengan layar lebih besar, yakni 6,8 inci, dengan resolusi yang lebih tinggi, yaitu 1344 x 2992 piksel.
Salah satu peningkatan signifikan pada seri Pixel 9 Pro adalah penggantian pemindai sidik jari optik dengan pemindai ultrasonik. Google mengklaim teknologi ini mampu bekerja 50 persen lebih cepat, dapat mengenali sidik jari tanpa memerlukan cahaya terang, serta menawarkan kecepatan dan keandalan yang lebih baik.
Dari segi desain, seri Pixel 9 menampilkan bingkai datar dengan sentuhan metalik mengilap di sekeliling perangkat dan modul kameranya, yang memberikan kontras menarik dengan panel belakang bertekstur matte. Kedua model memiliki desain serupa, dengan perbedaan utama hanya pada ukuran layar.
Di bagian belakang, Pixel 9 Pro dan 9 Pro XL sama-sama dilengkapi modul kamera berbentuk bar yang menampung tiga kamera: kamera utama sudut lebar 50MP, kamera ultrawide 48MP, dan kamera telefoto 48MP dengan zoom optik 5x. Semua kamera belakang juga dilengkapi teknologi Multi-zone LDAF atau laser-assisted focus untuk meningkatkan akurasi fokus.
Untuk kamera depan, Google meningkatkan spesifikasi dengan menempatkan kamera selfie 42MP pada seri Pro sehingga menawarkan kualitas gambar yang lebih tajam untuk foto dan video.
Pixel 9 Pro XL menggunakan chipset Tensor G4, yang dipadukan dengan chip keamanan M2 untuk meningkatkan perlindungan data. Perangkat ini hadir dengan RAM 16 GB serta pilihan penyimpanan 128 GB, 256 GB, 512 GB, dan 1 TB, memberikan fleksibilitas bagi pengguna.
Selain itu, Gemini AI pada Pixel 9 Pro XL menghadirkan berbagai alat berbasis kecerdasan buatan. Pixel Studio memungkinkan pengguna menciptakan gambar unik dengan bantuan AI, sementara Aplikasi Cuaca berbasis AI memberikan informasi cuaca terbaru serta rekomendasi pakaian yang sesuai.
Fitur Reimagine memungkinkan pengguna mengedit dan memodifikasi objek dalam foto, sedangkan Pencarian Tangkapan Layar mempermudah pencarian melalui tangkapan layar hanya dengan menggunakan perintah dalam bahasa alami. Fitur tersebut yang juga banyak dipamerkan pada MWC 2025 di Barcelona yang mengusung tema 'Converge, Connect, Create'.
Mohammad Hatta Muarabagja ikut berkontribusi dalam artikel ini.
Pilihan editor: Fitur AI Mode di Google Search, Apa Fungsinya?