Cina Punya Kebijakan Baru untuk Pengembalian Pajak Wisatawan Asing

1 day ago 15

Cina juga sebelumnya telah melonggarkan kebijakan visanya, meningkatkan aksesibilitas pembayaran, dan menyederhanakan proses bea cukai.

28 April 2025 | 12.13 WIB

Wisatawan menunggu kereta di stasiun kereta Shanghai Hongqiao, saat perjalanan Festival Musim Semi menjelang Tahun Baru Imlek, di Shanghai, Cina 5 Februari 2024. REUTERS/Nicoco Chan

Wisatawan menunggu kereta di stasiun kereta Shanghai Hongqiao, saat perjalanan Festival Musim Semi menjelang Tahun Baru Imlek, di Shanghai, Cina 5 Februari 2024. REUTERS/Nicoco Chan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina membuat kebijakan baru pengembalian pajak bagi wisatawan asing. Negara tersebut akan menambah daftar toko pengembalian pajak di area perbelanjaan, tempat wisata, bandara, dan hotel.

Menurut pernyataan Kementerian Perdagangan dan departemen lain yang dikutip Global Times, ambang batas pengembalian belanja minimum untuk satu wisatawan asing sama pada hari yang sama diturunkan menjadi 200 yuan atau Rp 462,7 ribu. Sebelumnya, batas pengembalian pajak ini sebesar 500 yuan atau Rp 1,2 juta. Kebijakan tersebut berlaku mulai Ahad, 27 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengembalian dana akan tersedia melalui berbagai saluran, mulai dari pembayaran melalui seluler, kartu bank, dan uang tunai. Cina berusaha mengakomodasi preferensi pembayaran yang beragam dari para pelancong luar negeri. Batas atas pengembalian uang tunai telah dinaikkan drastis dari 10.000 yuan atau Rp 23,1 juta menjadi 20.000 yuan menjadi Rp 46,2 juta.

Kebijakan Wisata Cina 

Penurunan ambang batas belanja untuk mendapatkan pengembalian pajak ini dilakukan untuk meningkatkan pengalaman wisata yang lebih baik sekaligus meningkatkan konsumsi lokal, di tengah perang dagang dengan Amerika Serikat. Cina juga sebelumnya telah melonggarkan kebijakan visanya, meningkatkan aksesibilitas pembayaran, dan menyederhanakan proses bea cukai.

beberapa kebijakan wisata yang baru di Cina itu mempengaruhi kunjungan wisatawan. Menurut Statista, pada 2024 jumlah kedatangan internasional di Cina mencapai hampir 132 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan hampir 61 persen dibandingkan tahun sebelumnya, namun jumlah tersebut masih di bawah angka sebelum pandemi. Di antara semua kedatangan internasional, hampir 105 juta berasal dari Hong Kong, Makau, dan Taiwan.

Peningkatan kedatangan turis asing juga meningkatkan volume penjualan barang yang memenuhi syarat untuk pengembalian pajak. Jumlah pengembalian pajak meningkat sebesar 1,2 kali lipat dan 1,3 kali lipat dari tahun ke tahun, kata seorang pejabat pajak yang dikutip Global Times. 

Jumlah Pengembalian Pajak

Pada 24 April, seorang pejabat Shanghai total belanja wisatawan asing yang mendapatkan pengembalian pajak di kota tersebut berjumlah 760 juta yuan, naik sebesar 85 persen dari tahun ke tahun, portal berita domestik thepaper.cn melaporkan. Kota tersebut merupakan salah satu dari lima kota pusat konsumsi internasional yang sedang dibangun negara tersebut bersama dengan Beijing, Guangzhou, Tianjin, dan Chongqing.

Cina dalam tiga bulan pertama tahun ini menerima 9,215 juta pelancong asing, naik 40,2 persen dari tahun ke tahun dibandingkan dengan tahun lalu, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian dalam konferensi pers rutin pada 16 April. Hal itu terjadi karena  kebijakan transit bebas visa Tiongkok yang memungkinkan pengunjung asing untuk tinggal lebih lama dan melakukan perjalanan lebih banyak.  Di antara mereka, 71,3 persen memasuki Tiongkok tanpa visa, kata Lin.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |