Daftar 6 Warga Negara Asing di Jajaran Pengurus Danantara, dari AS hingga Thailand

3 days ago 12

TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) atau Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Perkasa Roeslani resmi mengumumkan struktur kepengurusan lembaganya. Pengumuman tersebut dilakukan di Jakarta, pada Senin, 24 Maret 2025. 

Selain warga negara Indonesia (WNI), sejumlah tokoh global juga masuk dalam jajaran Dewan Penasihat dan Managing Director Danantara. Lantas, siapa saja warga negara asing (WNA) yang menjabat di sovereign wealth fund (SWF) atau dana investasi terbaru Pemerintah Indonesia tersebut? 

1. Ray Dalio

Raymond Thomas Dalio atau Ray Dalio bergabung sebagai salah satu Dewan Penasihat Danantara. Sebelum diumumkan, dia sempat menyambangi Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Jumat, 7 Maret 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalio dikenal sebagai pendiri Hedge Fund Bridgewater Associates, yaitu dana lindung nilai terbesar di dunia yang mengelola dana sebesar US$ 124 miliar atau sekitar Rp 1.984 triliun (asumsi kurs Rp 16.000). Dia mendirikan Bridgewater Associates di apartemennya di Connecticut, Amerika Serikat, pada 1975. 

Adapun Forbes memperkirakan jumlah harta kekayaan Ray Dalio sebesar US$ 14 miliar, sehingga menjadi orang terkaya ke-124 di dunia pada 2024. Karena mempunyai pemikiran yang berdampak pada kebijakan ekonomi makro global, dia masuk dalam daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia versi Majalah TIME. 

2. Jeffrey Sachs

Jeffrey D Sachs kini juga menjabat sebagai Dewan Penasihat Danantara. Melansir blog pribadinya, pria kelahiran 5 November 1954 tersebut dikenal sebagai seorang ekonom, akademisi, penulis buku, hingga pemimpin global terkemuka di Amerika Serikat yang berkonsentrasi pada bidang ilmu pembangunan berkelanjutan. 

Sachs meraih gelar Bachelor of Arts (BA) di bidang ekonomi dari Harvard College pada 1976. Dia juga menamatkan program Master of Arts (MA) di bidang ekonomi, Harvard Department of Economics pada 1978 dan Doctor of Philosophy (Ph.D) pada 1980. 

Sachs kini menduduki posisi strategis sebagai Direktur Pusat Pembangunan Berkelanjutan di Columbia University, tempat dia meraih pangkat profesor. Dia juga sempat berperan sebagai Direktur Earth Institute di universitas yang sama sejak 2002 hingga 2016. 

3. Chapman Taylor

Merujuk pada laman Capital Group, F Chapman Taylor dikenal sebagai manajer portofolio ekuitas. Dia mempunyai 33 tahun pengalaman di industri investasi dan telah berkarier di Capital Group selama 29 tahun. 

Sebelumnya, pria yang kini menjabat sebagai Dewan Penasihat Danantara itu juga pernah bekerja sebagai konsultan di SRI International and Strategic Planning Associates. Di sana, dia memberikan nasihat kepada perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara, Amerika Serikat, dan Inggris tentang strategi bisnis. 

Taylor meraih gelar Master of Business Administration (MBA) di bidang keuangan dan perencanaan strategis dari Wharton School, University of Pennsylvania pada 1988 serta gelar sarjana di bidang fisika dan teologi dari Tulane University pada 1982. Dia kini berdomisili di Washington, DC, Amerika Serikat. 

4. Thaksin Shinawatra

Mengutip Britannica, Thaksin Shinawatra lahir di Chiang Mai, Thailand pada 26 Juli 1949. Dia yang kini menjabat sebagai Dewan Penasihat Danantara, dikenal sebagai politikus sekaligus pengusaha yang berperan sebagai Perdana Menteri Thailand sejak 2001 hingga 2006. 

Thaksin pertama kali memasuki dunia politik pada 1994, saat dilantik sebagai menteri luar negeri. Dia mengisi peran tersebut selama tiga bulan hingga jatuhnya pemerintahan. Tahun berikutnya, dia berhasil terpilih menjadi pimpinan Partai Palang Dharma setelah memenangkan kursi legislatif di Bangkok. 

Menurut data Forbes, Thaksin merupakan orang terkaya ke-11 di Thailand dan peringkat ke-1.545 di dunia pada 2024. Total harta kekayaan bersihnya diperkirakan menyentuh angka US$ 2,1 miliar atau sekitar Rp 34,65 triliun (asumsi kurs Rp 16.500) per 24 Maret 2025, sehingga menjadi orang terkaya ke-1.635 di dunia. 

5. Lieng-Seng Wee

Melihat akun LinkedIn pribadinya, Lieng-Seng Wee adalah seorang bankir, konsultan strategi, praktisi manajemen risiko, direktur, akademisi, sekaligus penasihat bagi perusahaan rintisan (startup). Pria yang kini menjabat sebagai Managing Director Risk and Sustainability Danantara tersebut mempunyai pengalaman profesional hingga 20 tahun dengan berbagai perusahaan dan kemitraan konsultasi lainnya. 

Dia diketahui berkuliah di National University of Singapore (NUS) dan menyandang gelar sarjana (S1) administrasi bisnis. Dia juga memperoleh gelar MBA dari Wharton School, Amerika Serikat; serta sertifikasi dari Harvard Business School. 

Lieng-Seng Wee mendirikan perusahaan konsultan bernama Dragonfly LLC pada 2000. Perusahaan yang bermarkas di New York, Amerika Serikat dan Singapura tersebut menyediakan jasa layanan konsultasi strategi, manajemen risiko, serta analisis dan pemodelan investasi. 

6. Yup Kim

Berdasarkan akun LinkedIn pribadinya, Yup S Kim merupakan Chief Investment Officer (CIO) atau Kepala Pejabat Investasi di Texas Municipal Retirement System (TMRS) sejak 2024. Dia juga sempat bekerja sebagai Manajer Portofolio Senior di Alaska Permanent Fund Corporation (APFC) sejak 2016 hingga 2020. 

Pria yang kini menjabat sebagai Komite Investasi dan Portofolio Danantara itu meraih gelar BA di bidang ekonomi dari Yale University, Amerika Serikat. Dia tercatat memegang berbagai peran strategis, mulai dari analis, pembicara, dosen tamu, hingga Kepala Investasi Ekuitas Swasta di CalPERS pada 2020-2024. 

Mengacu pada situs CFA Society New York, Yup Kim diakui sebagai Top 30 Private Equity and Venture Capital Investor pada 2019. Dia juga mengantongi penghargaan Top 30 Sovereign Wealth Fund Rising Star pada 2016 dari Trusted Insight dan diakui sebagai 40 Under 40 oleh CIO Magazine pada 2017.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |