CNN Indonesia
Selasa, 18 Mar 2025 05:15 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta aparat kepolisian mengambil sikap tegas kepada praktik premanisme yang berlindung di balik wajah organisasi kemasyarakatan (ormas).
Sahroni berharap agar polisi bisa menertibkan praktik tersebut, terlebih saat ini mendekati waktu lebaran. Biasanya, kata dia, ormas yang meminta-minta tunjangan hari raya (THR) marak terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi ini mau lebaran, biasanya para oknum ada aja akalnya untuk memeras para pengusaha. Maksa minta THR lah, bikin proposal, pungli, dan sebagainya. Padahal itu kan bukan urusan pemilik usaha, mereka sudah bayar pajak ke negara. Harus ditertibkan," kata Sahroni dalam keterangannya, Senin (17/3).
Politikus Partai NasDem itu menilai praktik premanisme sebagai perusak iklim investasi. Dia misalnya menyoroti lahan parkir milik kios atau restoran yang kerap dimintai uang parkir oleh ormas.
"Itu kan lahan pemilik usaha, kenapa ormas yang maksa kelola lahan dan uang parkirnya? Ini kan meresahkan. Makanya menurut saya, dipertegas aja tindakan polisi. Tangkap para preman berkedok ormas ini, sweeping, periksa, dan tentunya diperingatkan agar tidak mengulang kembali kelakuannya," katanya.
Sahroni menilai penertiban praktik premanisme di tengah masyarakat sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi. Oleh karena itu, kata Sahroni, aparat kepolisian harus berani bertindak tegas.
Dia mengingatkan agar negara tak boleh kalah dengan preman. Dia termasuk menyoroti praktik sweeping ormas terhadap warung yang buka selama bulan Ramadan.
Padahal, keberadaan warung makan atau restoran yang buka selama Ramadan juga dibutuhkan oleh masyarakat yang tidak berpuasa seperti masyarakat non-muslim atau ibu hamil.
"Saya rasa semangat ini juga sejalan dengan Pak Prabowo yang ingin mendorong investasi berkembang di tanah air. Artinya polisi tegas saja. Sampaikan ke para ormas ini agar tidak main-main dengan hukum. Negara jangan kalah dengan preman," katanya.
(thr/dmi)