Faktor Penyebab Hasil Panen Padi Kasepuhan Ciptagelar Bisa Bertahan Lama di Lumbung

4 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat petani kampung adat Kasepuhan Ciptagelar yang berpusat di Sukabumi, Jawa Barat, konon punya persediaan hasil panen padi hingga puluhan tahun ke depan. Hal itu dimungkinkan karena varietas padi dan teknik penyimpanannya.

Menurut dosen di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung Rijanti Rahaju Maulani, hasil panen padi bisa disimpan tahan lama sampai puluhan tahun di dalam lumbung dengan mempertimbangkan beberapa faktor. “Varietas padi yang digunakan adalah varietas dalam yang berumur 5-6 bulan terutama padi lahan kering atau huma,” katanya kepada Tempo, 6 Maret 2025.

Varietas Padi

Alasannya, padi varietas tersebut memiliki struktur kulit gabah yang tebal dan bulir gabah melekat kuat pada malainya sehingga dapat disimpan dengan cara diikat dan digantung tanpa ada perlukaan di bagian pangkal gabah. Faktor pendukung lainnya yaitu kadar air pada gabah dipertahankan kurang dari 12 persen melalui pengaturan ventilasi udara di bagian dalam lumbung dan struktur bangunan lumbung. Menurut Rijanti, gabah dengan kadar air yang rendah atau kurang dari 12 persen akan membuat struktur kulit gabah padi huma yang tebal, kuat, dan kering dapat mempertahankan bulir beras di dalamnya dari serangan hama dan cendawan perusak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beras dengan posisi terlindungi dari udara dan serangan patogen akan tetap bertahan dan masih bisa dikonsumsi. Tetapi bila kondisi kadar air gabah berubah hingga lebih dari 14 persen maka beras di bagian dalam gabah akan rusak. “Karena kulit gabahnya melunak sehingga dapat diakses oleh hama dan cendawan perusak, menyebabkan bulir hancur jadi bubuk, berubah bentuk dan warna, bau atau aromanya mungkin juga berubah karena mebusuk,” ujar dosen di Kelompok Keahlian Agroteknologi dan Teknologi Bioproduk ITB itu.

Teknik Penyimpanan

Gabah yang diikat bersama malainya atau bunga padi kemudian disimpan tanpa bersentuhan dengan bagian dinding atau lantai lumbung. Cara itu menurut Rijanti akan mempertahankan kadar air pada gabah selama penyimpanan. “Selama cara tersebut dipertahankan maka beras aman untuk dikonsumsi,” katanya.

Sementara guru besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Tualar Simarmata mengapresiasi warga kampung adat Ciptagelar yang punya cadangan makanan dengan teknologi sederhana. Stok untuk dua sampai tiga tahun saja menurutnya sudah luar biasa jika dibandingkan dengan cadangan pangan Indonesia yang hanya dalam hitungan hari, kurang dari sebulan. Keunggulan padi lokal yang berkulit tebal memungkinkan daya tahannya bisa lebih lama untuk disimpan. “Dengan penyimpanan yang bagus, udara yang baik dan kadar air rendah, hasil padi bisa bertahan sampai lima tahun,” ujarnya, Jumat 7 Maret 2025.

Mengenai klaim hasil padi yang disimpan di lumbung bisa bertahan sampai puluhan tahun, Tualar mengatakan usia gabahnya bisa diverifikasi lewat uji penanggalan karbon. Pengujian yang tidak lazim untuk praktisi atau peneliti pertanian itu menurutnya bisa berkolaborasi dengan peneliti lain seperti dari arkeologi.

Stok Pangan Kasepuhan Ciptagelar

Juru bicara Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar Yoyo Yogasmana mengatakan, dari hasil perhitungan ketua adat Ugi Sugriana Rakasiwi  alias Abah Ugi pada 2017, persediaan pangan utama warganya itu bisa sampai 95 tahun ke depan. Sementara estimasi dari hasil panen setiap tahun mengalami surplus 40 ribu ton. Dari kalkulasi terbaru sekitar 3-4 bulan lalu, Abah Ugi memakai skenario andaikan bumi tidak bisa ditanami selama 7-10 tahun. “Buat kami aman, kalau sekarang masih bisa ditanami akan terus bertambah stok beras,” ujar Yoyo kepada Tempo, 6 Maret 2025.

Dia mengaku pernah mencicipi nasi dari padi yang umurnya lebih dari 60 tahun, juga 30 tahun. Dari tiga jenis padi yang ditanam untuk menghasilkan beras putih, merah, dan hitam, warna nasinya dari padi yang tua itu sudah berubah. Beras putih menjadi kuning, yang merah menjadi hitam, sementara yang hitam menjadi kebiruan ungu atau violet. “Makannya sudah tidak butuh lagi lauk pauk sebagai penyerta, cukup dengan garam sudah sangat enak rasanya,” kata dia.

Di sisi lain, selama ini menurut Yoyo tidak pernah ada pencatatan atau penandaan tahun panen ikatan gabah yang masuk ke lumbung di Kasepuhan Ciptagelar. Alasannya karena hasil panen padi berjumlah ratusan ikat yang dimasukkan ke lumbung dan dari berbagai varietas benih. Di dalam lumbung itu padi diikat atau dipocong dengan posisi seperti ditidurkan lalu dibuka bagian bawahnya dan disusun seperti genteng pada rumah atau sisik naga.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |