Ferry Irwandi Kalem Disindir Sok Paling-paling, Anggota DPR Minta Maaf

4 hours ago 20
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi I DPR RI Endipat Wijaya mendapat kritik publik lantaran mempersoalkan donasi publik untuk korban bencana ekologis di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang dikoordinasikan oleh kreator konten Ferry Irwandi.

Endipat malah membandingkan bantuan pemerintah yang diklaim mencapai triliunan rupiah dengan donasi warga sebesar Rp10 miliar untuk korban bencana Sumatra saat Rapat Kerja Komisi I dengan Menteri Komdigi Meutya Hafid di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/12).

"Orang yang cuma datang sekali seolah-olah paling bekerja di Aceh, padahal negara udah hadir dari awal. Ada orang baru datang, baru bikin satu posko ngomong pemerintah enggak ada. Padahal pemerintah udah bikin ratusan posko di sana," ujar Endipat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politikus Partai Gerindra itu mengharapkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mampu menggencarkan informasi kerja pemerintah.

"Orang per orang cuma nyumbang Rp10 miliar, negara sudah triliunan ke Aceh itu. Jadi, yang kayak gitu mohon dijadikan perhatian sehingga ke depan tidak ada lagi informasi seolah-olah negara tidak hadir di mana-mana. Padahal negara sudah hadir sejak awal di dalam penanggulangan bencana," tambahnya.

Menurutnya, kinerja pemerintah perlu secara masif diinformasikan ke publik. Dia berharap Komdigi lebih aktif dan sensitif supaya informasi yang disampaikan bisa viral seperti konten di media sosial.

"Jadi, kami mohon, Ibu, fokus nanti ke depan Komdigi ini mengerti dan tahu persis isu sensitif nasional membantu pemerintah memberitahukan dan mengamplifikasi informasi-informasi itu sehingga enggak kalah viral dibandingkan dengan teman-teman yang sekarang ini sok paling-paling di Aceh, di Sumatra dan lain-lain itu, Bu," tandasnya.

Respons santai Ferry Irwandi

Kreator konten sekaligus CEO Malaka Project merespons santai sindiran anggota dewan tersebut. Ferry mengaku tidak marah ketika tahu pernyataan Endripat yang menyinggung dirinya tersebut.

"Soal perkataan pak dewan, buat teman-teman yang tanya, saya sama sekali tidak merasa amarah dan kesal, berkat dukungan luar biasa kawan-kawan semua, yang masif sekali dan tidak berhenti, enggak ada orang yang bisa merasa kesal dan marah ketika mendapatkan dukungan dan support sebesar ini," tulis Ferry di akun Instagramnya @irwandiferry, Selasa (9/12).

Ferry mengaku telah menyampaikan beberapa kebutuhan yang diperlukan masyarakat yang ada di lapangan kepada Endipat.

"Saya juga sudah sampaikan beberapa concern dan kebutuhan masyarakat di lapangan dan beliau menerima," tandasnya.

Minta maaf

Setelah pernyataannya menuai kritik publik dan viral di media sosial, Endipat disebut telah meminta maaf. Hal itu disampaikan Ferry lewat postingan di akun Instagram.

"Beliau sudah menghubungi saya secara personal dan minta maaf, saya juga menerima itu karena enggak adanya juga memelihara konflik di situasi seperti sekarang," tulis Ferry.

Dibela Wapres Gibran

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka membela gerakan inisiatif warga menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera. Ia menyebut gerakan itu merupakan aksi nyata atas sikap gotong-royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

"Gerakan warga bantu warga seperti yang dilakukan oleh banyak lembaga sosial, komunitas, hingga individu seperti Saudara Ferry Irwandi, Praz Teguh, Willie Salim, dan lainnya merupakan aksi nyata dari semangat gotong-royong dan kepedulian sosial yang sejak lama menjadi kekuatan bangsa kita," kata Gibran dalam keterangannya, Selasa (9/12).

(ryn/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |