Hamas Tunda Pembebasan Sandera Usai Pelanggaran Gencatan Senjata oleh Israel

7 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Brigade Al Qassam, sayap militer kelompok pejuang Palestina Hamas, pada Senin mengumumkan penundaan pembebasan sandera Israel yang dijadwalkan pada Sabtu pekan ini hingga pemberitahuan lebih lanjut. Seperti dilansir Anadolu, mereka beralasan penundaan ini karena pelanggaran Israel terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza.

“Selama tiga pekan terakhir, kepemimpinan perlawanan telah memantau pelanggaran yang dilakukan musuh (Israel) dan kegagalannya untuk mematuhi ketentuan perjanjian. Ini termasuk menunda kembalinya para pengungsi ke Gaza utara, menargetkan mereka dengan penembakan dan tembakan di berbagai wilayah di Jalur Gaza, dan mencegah masuknya bantuan kemanusiaan dalam segala bentuk sesuai perjanjian, sementara perlawanan telah sepenuhnya menjunjung tinggi komitmennya,” kata juru bicara Abu Obaida dalam sebuah pernyataan di Telegram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Oleh karena itu, pembebasan tahanan Zionis (Israel), yang dijadwalkan pada Sabtu mendatang, akan ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut. Ini menunggu kepatuhan penuh pendudukan terhadap perjanjian dan kompensasi atas hak-hak pekan terakhir yang berlaku surut,” tambahnya.

Juru bicara tersebut mengatakan bahwa kelompok tersebut tetap berkomitmen terhadap perjanjian tersebut “selama” Israel “mematuhi ketentuan-ketentuannya.”

Menyusul pengumuman ini, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz memerintahkan tentara untuk bersiap pada “tingkat kewaspadaan tertinggi” untuk setiap kemungkinan skenario di Gaza.

Katz mengatakan pengumuman Hamas merupakan “pelanggaran langsung” terhadap perjanjian gencatan senjata, dan menambahkan: “Saya menginstruksikan tentara Israel untuk bersiap pada tingkat kewaspadaan tertinggi untuk setiap kemungkinan skenario di Gaza.”

Sementara itu, keluarga tahanan Israel yang ditahan di Gaza mendesak pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk tidak menghalangi kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

“Kami segera meminta bantuan dari negara-negara penengah (Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat) untuk membantu memulihkan dan menerapkan kesepakatan yang ada secara efektif,” kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan.

Forum tersebut meminta pemerintah untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat membahayakan kesepakatan tersebut dan tetap berkomitmen untuk mengamankan kembalinya 76 tawanan Israel.

Kesepakatan gencatan senjata tiga fase telah diberlakukan di Gaza sejak 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 48.200 warga Palestina dan meninggalkan wilayah kantong tersebut dalam kehancuran.

Dalam gencatan senjata tahap pertama, yang berlangsung hingga awal Maret, 33 sandera Israel akan dibebaskan dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina. Pertukaran Israel-Hamas yang keenam dijadwalkan minggu ini.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) karena perangnya di wilayah kantong tersebut.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |