TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani kini menjadi Kepala Badan Pelaksana atau Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Dia mengatakan timnya akan bekerja dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. “Danantara adalah suatu badan yang paling banyak diawasi. Karena nanti semua terlibat ini, kita lapor langsung ke Bapak Presiden, itu tidak ada yang paling lebih tinggi lagi laporan pertanggungjawaban,” kata Rosan Roeslani usai peluncuran Danantara di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 24 Februari 2025. Lantas, berapa harta kekayaan Rosan?
Harta Kekayaan Rosan Roeslani
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) yang diunggah di laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rosan terpantau pertama kali menyampaikan jumlah hartanya ketika menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, yaitu sebesar Rp860.715.364.555 pada 31 Juli 2023.
Kemudian, dia kembali menyerahkan LHKPN saat menjadi pimpinan tertinggi di Kementerian Investasi atau BKPM, dengan jumlah Rp864.649.182.834 per 28 November 2024. Berikut rinciannya:
- Tanah dan bangunan: Rp511.194.939.189.
- Alat transportasi dan mesin: Rp1.847.500.000.
- Harta bergerak lainnya: Rp20.397.850.000.
- Surat berharga: Rp15.729.013.629.
- Kas dan setara kas: Rp61.736.380.565.
- Harta lainnya: Rp253.743.499.451.
- Utang: -
Dalam LHKPN-nya, Rosan mengaku memiliki tiga unit kendaraan yang diklaim dari hasil sendiri, baik roda dua maupun roda empat, meliputi mobil Lexus LM35 A/T (2020) senilai Rp 1,58 miliar, motor Piaggio Vset 4-150 (2001) senilai Rp 9,5 juta, dan mobil VW (1962) senilai Rp 250 juta.
Selain itu, Rosan juga mempunyai 26 bidang tanah dan/atau bangunan yang disebut berasal dari hasil sendiri dan hibah tanpa akta. Aset-aset properti tersebut tersebar di Jakarta Utara dan Jakarta Selatan; Sumbawa dan Lombok Barat (Nusa Tenggara Barat); Denpasar, Klungkung, dan Badung (Bali); serta Manggarai dan Manggarai Barat (Nusa Tenggara Timur), dengan luas berkisar antara 350 hingga 80.000 meter persegi.
Melansir Antara, sebelum terjun ke pemerintahan, Rosan pernah diminta oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai Duta Besar ke-21 RI untuk Amerika Serikat periode 2021-2023. Di dunia bisnis, dia sempat menduduki kursi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada 2015-2020.
Pada 1997, dia memulai bisnis sendiri di bidang penasihat keuangan bersama dua sahabatnya, yaitu Sandiaga Salahuddin Uno dan Elvin Ramli. Perusahaan tersebut diberi nama PT Republik Indonesia Funding atau Finance Indonesia.
Berbagai posisi strategis lainnya yang pernah dijabat Rosan, antara lain Ketua Satuan Tugas (Satgas) Omnibus Law (2019), Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin (2019), Chief de Mission (CDM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo (2020), dan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rakabuming Raka (2023-2024).
Pada 2021, Forbes menempatkan Rosan di peringkat ke-87 sebagai orang terkaya di Indonesia dengan total harta kekayaan mencapai US$ 450 juta.
Dede Leni Mardianti dan Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.