Heboh! Suara Ledakan Misterius Gegerkan Wonogiri Ponorogo Karanganyar hingga Magetan, Sonic Boom?

Ilustrasi. Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga di sejumlah wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur dikejutkan dengan suara ledakan keras yang terjadi pada Kamis siang, 10 Juli 2025, sekitar pukul 14.35 WIB. Suara misterius tersebut terdengar menggelegar seperti halilintar dan sempat membuat warga panik.

Ledakan tanpa asap dan getaran ini dilaporkan terdengar di Wonogiri, Karanganyar, Ponorogo, hingga Magetan. Hingga kini belum ada penjelasan resmi dari pihak berwenang mengenai asal suara dan penyebabnya.

Sejumlah warga membagikan kesaksian yang serupa.

“Suaranya keras banget, seperti petir tapi langit cerah. Saya pikir ada yang meledak,” ujar Slamet (52), warga Kecamatan Slogohimo, Wonogiri.

“Awalnya saya kira gempa atau ledakan gas elpiji, tapi tidak ada apa-apa. Tetangga juga dengar,” ungkap Yuni (39), warga Ponorogo.

Hal serupa juga dirasakan oleh warga di Karanganyar.

“Kami semua keluar rumah karena kaget. Tapi tak ada guncangan, cuma suara keras saja,” kata Eko (47), warga Jatipuro.

Sementara itu, di Magetan, suara juga terdengar cukup jelas.

“Mirip suara pesawat jatuh atau bom, tapi tidak terlihat apa-apa di langit,” kata Ari (28), warga Plaosan, Magetan.

Sonic Boom?

Beberapa sumber memperkirakan bahwa suara tersebut kemungkinan besar berasal dari fenomena “sonic boom”, yaitu dentuman keras yang dihasilkan oleh pesawat yang melaju melebihi kecepatan suara (Mach 1). Biasanya, fenomena ini terjadi saat pesawat jet militer atau pesawat supersonik melintasi lapisan atmosfer pada kecepatan tinggi.

Sonic boom kerap terdengar seperti ledakan atau dentuman karena tekanan udara yang sangat tinggi tercipta di depan pesawat lalu dilepaskan secara mendadak saat kecepatan suara terlampaui.

Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari TNI AU atau instansi terkait mengenai adanya uji coba pesawat atau latihan militer yang berpotensi menghasilkan suara tersebut.

Warga diimbau untuk tetap tenang dan menunggu informasi resmi dari pemerintah. Jika suara kembali terdengar atau terjadi hal mencurigakan, masyarakat diminta segera melaporkannya ke pihak berwenang setempat. Aris Arianto