TEMPO.CO, Jakarta - Yunani salah satu destinasi populer wisatawan dari mancanegara. Selain keindahan alam dan kekayaan budaya serta sejarahnya, kuliner khas Yunani juga menarik dicicipi. Namun sebelum menelusuri kuliner negara para dewa itu, ada beberapa tips yang perlu diketahui.
Mulai dari masakan asli Yunani, ketahuilah bahwa kebab, halloumi, dan moussaka, bukanlah berasal dari Yunani. Yannos Hadjionannou pemilik pemasok produk Yunani Matlby&Greek, mengatakan banyak turis yang mengira makanan tersebut berasal dari Yunani. "Tetapi semuanya ini berasal dari Asia Kecil [Anatolia, Turki] dan kawasan bersejarah Levant, tempat populasi besar Yunani dulu tinggal," ujarnya seperti dilansir dari Daily Mail.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ben Palmer koki eksekutif Nikos Oikonomopulous, restoran Yamas di Looe, Cornwall, menambahkan makanan lain yang sering disalahartikan orang sebagai makanan Yunani adalah sheftalia. Berupa sosis yang terbuat dari selaput yang membungkus perut babi atau domba, yang sebenarnya berasal dari Siprus.
"Banyak turis di Yunani yang memintanya dan itu cenderung menjadi permintaan non-Yunani yang paling umum, jadi banyak koki Yunani menganggapnya cukup menjengkelkan," ujarnya.
Hidangan Yunani yang wajib dicoba wisatawan
Jadi kalau berencana liburan ke Yunani, jangan lupa mencicipi beberapa makanan khasnya. Salah satunya adalah Stifado berupa daging sapi rebus dalam saus tomat yang kental. "Stifado adalah hidangan Yunani klasik yang harus dicoba," kata Ben.
Sering disebut comfort food atau makanan yang menenangkan, Stifado adalah casserole daging sapi yang dimasak dengan bawang bombay kecil dalam saus tomat. Dilansir dari BBC, selain daging sapi, bisa juga dibuat dengan daging kelinci atau babi. Sedangkan bahan pelengkapnya menggunakan kentang.
Makanan lainnya adalah Pastitsio, yang mirip dengan Moussaka. Wisatawan bisa mencicipinya di restoran di Yunani Dilansir dari Food and Wine, biasanya, moussaka dibuat dengan terong dan kentang, bersama dengan daging sapi atau domba. Hidangan ini biasanya disajikan dengan saus béchamel yang lembut.
Nah bedanya dengan Moussaka, menuru Ben adalah ada pasta panjang di dalamnya. Terdengar mirip dengan lasagna. "Jika Anda suka moussaka maka Anda harus mencoba ini," kata Ben.
Kalau mengunjungi pegunungan Kreta, jangan sampai tidak mencicipi daging domba panggang antikristo. Dilansir dari Taste Atlas, antikristo adalah teknik tradisional memasak daging di Kreta. Biasanya menggunakan seekor domba muda atau seekor kambing dipotong menjadi empat bagian, yang disebut goulidia. Setelah itu diasinkan, lalu ditaruh di tusuk kayu besar yang disusun mengelilingi api dalam formasi melingkar, dengan mempertimbangkan arah angin, intensitas api, serta jarak antara api dan daging.
Proses ini membiarkan daging matang dalam lemak dan garamnya sendiri dengan panas yang berasal dari api, bukan bara api. Dagingnya dimasak perlahan, terkadang hingga 6 jam, dan menghasilkan cita rasa yang berbeda dalam prosesnya. "Saat berada di pegunungan Kreta, jangan lewatkan daging domba panggang antikristo, yang dipanggang perlahan di tusuk sate, biasanya di atas api terbuka,' kata Stefanos. Kokotos, pemilik pemasok produk Yunani Maltby&Greek.
Stefanos menambahkan makanan lainnya yang patut dicoba adalah oai gurih buatan tangan yang diisi cukini atau labu di pegunungan Epirus. Sedangkan kalau ingin makan sayuran segar, perhatikan musimnya. Sayuran segar seperti zukini, sayuran liar (horta), brokoli, bit, daun kubis isi, dapat disajikan dengan daging panggang atau panggang oven lokal, seperti daging domba atau kambing.
Kalau bosan dengan hidangan daging, bisa mencicipi ikan panggang segar. "Mintalah ikan kerapu, sarden, atau tenggiri yang baru ditangkap, tetapi hindari ikan kerapu dan ikan air tawar, yang biasanya dibudidayakan," kata Yannos.