TEMPO.CO, Jakarta - Karla Sofia Gascon, pemeran utama film Emilia Perez (2024) batal terbang ke Los Angeles untuk mengikuti sejumlah rangkaian kampanye Oscar. Perempuan transgender pertama yang masuk nominasi Aktris Terbaik di Oscar itu seharusnya menjadi wajah utama film besutan Jacques Audiard dalam berbagai acara penghargaan, mulai dari AFI Awards hingga Critics Choice Awards. Namun, rencana itu kandas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan The Hollywood Reporter, Netflix, yang memegang hak distribusi Emilia Perez di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris, menarik dukungannya untuk Gascon setelah beberapa cuitan lamanya di media sosial kembali mencuat. Dalam beberapa hari terakhir, ia aktif menanggapi kritik di X (dulu Twitter) tanpa koordinasi dengan Netflix.
Tindakan itu memicu ketegangan dan membuat komunikasi antara kedua pihak kini hanya berlangsung melalui agennya, Jeremy Barber dari UTA. Akibatnya, Gascon tak lagi mendapat fasilitas transportasi dan akomodasi dari Netflix. Mereka juga mulai menghapus namanya dari berbagai materi promosi dan kampanye Oscar film tersebut.
Usaha Netflix Menyelamatkan Emilia Perez
Keputusan Netflix mencoret Gascon datang di saat genting. Emilia Perez meraih 13 nominasi Oscar. Namun, kontroversi Gascon kini membayangi peluang film tersebut, terutama bagi Zoe Saldana yang diunggulkan dalam kategori Aktris Pendukung Terbaik.
Tak hanya Netflix, sejumlah pihak lain juga menjaga jarak. Sejumlah tamu Santa Barbara Film Festival yang dijadwalkan tampil bersama Gascon dalam kampanye film disebut-sebut mengancam membatalkan kehadiran mereka jika ia tetap datang. Nama Gascon kini juga sudah dihapus dari e-mail dan iklan kampanye Oscar. Billboard yang menampilkan wajahnya juga dikabarkan akan segera diganti atau menampilkan pemain lain.
Kontroversi Cuitan Lama Gascon
Gascon tersandung rekam jejak digitalnya sendiri. Sejumlah cuitan lawasnya di X menampilkan komentar bernada rasis, Islamofobia, serta ujaran kontroversial mengenai George Floyd dan keberagaman di Academy Awards. Dalam salah satu unggahan yang dikutip dari Variety, ia berkomentar soal Oscar 2021, “Semakin lama #Oscar semakin terlihat seperti ajang film independen dan protes. Saya tidak tahu apakah saya sedang menonton festival Afro-Korea, demonstrasi Black Lives Matter, atau perayaan 8M (Hari Perempuan Internasional). Selain itu, hanya perayaan yang sangat jelek.”
Ia juga berkomentar soal komunitas Muslim di Spanyol. “Apakah ini hanya perasaanku, atau jumlah Muslim di Spanyol semakin banyak? Setiap kali saya menjemput anak saya dari sekolah, semakin banyak perempuan dengan kepala tertutup dan rok panjang hingga mata kaki. Tahun depan, bukannya belajar bahasa Inggris, kita mungkin harus mengajarkan bahasa Arab,” tulisnya.
Salah satu unggahannya yang paling menuai kecaman adalah komentarnya soal perempuan bercadar di restoran. “Islam itu luar biasa, tanpa sedikit pun patriarki. Perempuan dihormati, dan sebagai bentuk penghormatan, mereka hanya diberi lubang kecil untuk mata dan mulut mereka—tapi hanya jika mereka berperilaku baik. Meskipun mereka berpakaian seperti ini demi kesenangan mereka sendiri. Betapa MENJIJIKKANNYA KEMANUSIAAN,” tulis Gascon.
Komentarnya soal George Floyd, laki-laki kulit hitam yang tewas akibat kekerasan polisi di AS pada 2020, juga menuai kecama keras. “Saya benar-benar berpikir hanya sedikit orang yang benar-benar peduli dengan George Floyd. Tapi kematiannya kembali membuktikan bahwa masih ada orang yang menganggap warga kulit hitam sebagai monyet tanpa hak dan menganggap polisi sebagai pembunuh. Mereka semua salah,” tulisnya.
THE HOLLYWOOD REPORTER | VARIETY